Jepara selama ini identik dengan sebutan Kota Ukir dan juga dikenal sebagai tanah kelahiran RA Kartini. Namun, pesona Jepara tidak berhenti pada seni dan sejarahnya saja, karena daerah ini juga menyimpan banyak kuliner khas yang patut dijadikan buah tangan. Dari camilan manis hingga hidangan laut, setiap oleh-oleh punya cerita dan cita rasa yang unik.
Bagi wisatawan, menjelajahi Jepara tidak akan lengkap tanpa mencicipi ragam makanan tradisionalnya. Ada camilan sederhana yang lahir dari resep turun-temurun, hingga kuliner pesisir yang diolah dengan cara tradisional namun tetap relevan sampai sekarang. Semua ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi kuliner di Jepara.
Kalau kamu berencana liburan ke Jepara atau sekadar mencari inspirasi oleh-oleh khas, ada tujuh pilihan favorit yang bisa jadi rekomendasi utama. Yuk, simak daftar lengkapnya agar tidak bingung saat ingin membawa pulang cita rasa khas dari kota ukir ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin Utamanya:
- Jepara tidak hanya dikenal dengan ukirannya, tapi juga memiliki beragam oleh-oleh khas yang unik.
- Dari carang madu, ikan asap, hingga durian Petruk, setiap oleh-oleh punya cerita dan cita rasa tersendiri.
- Ragam pilihan ini membuat wisata kuliner Jepara semakin lengkap bagi siapa saja yang berkunjung.
Oleh-oleh Favorit dari Jepara
Inilah sejumlah oleh-oleh favorit dari Jepara, mulai dari makanan manis, gurih, hingga buah durian.
1. Carang Madu
Jepara bukan hanya dikenal lewat ukiran kayunya, tetapi juga punya camilan manis yang khas, yaitu carang madu. Menurut Dwi Rahayu dkk dalam buku Teknologi Pangan Lokal, kue tradisional ini berbahan dasar tepung ketan, tepung tapioka, dan santan, lalu diberi siraman gula merah cair di atasnya.
Bentuknya tidak beraturan menyerupai ranting bambu, sehingga disebut "carang" yang dalam bahasa Jawa berarti ranting bambu. Sementara "madu" menggambarkan rasanya yang manis.
Di kalangan masyarakat Tionghoa di Welahan, carang madu sudah lama menjadi bagian dari tradisi. Setiap perayaan Imlek, kue ini banyak dicari untuk dijadikan buah tangan bagi para pengunjung. Uniknya, carang madu juga hadir di tengah masyarakat muslim sebagai pelengkap berkat dalam acara hajatan. Jadi, kue ini punya makna lintas budaya dan sering hadir dalam momen penting.
Seiring waktu, carang madu semakin populer di luar Jepara. Permintaan yang terus meningkat membuat masyarakat setempat mulai memproduksi dalam skala lebih besar. Kini, camilan manis ini bisa ditemukan di toko oleh-oleh, pasar tradisional, bahkan di beberapa toko makanan modern, tetap mempertahankan cita rasa khasnya.
2. Ikan Asap
Kalau ingin merasakan olahan hasil laut khas Jepara, ikan asap bisa jadi pilihan menarik. Menurut Pemkab Jepara dalam akun TikTok resminya, ikan segar dibersihkan, dipotong, lalu diasapi selama beberapa jam hingga menghasilkan tekstur kering dengan aroma smokey yang khas.
Lokasi pengolahannya bisa ditemui di Dukuh Pesajen, Kelurahan Demaan. Di sana, masyarakat memanfaatkan hasil laut dengan cara tradisional yang tetap lestari hingga kini. Deretan penjual ikan asap mencerminkan kuatnya budaya kuliner pesisir Jepara.
Ikan asap ini nikmat disantap langsung, tapi juga sering diolah menjadi mangut dengan kuah pedas gurih. Banyak pula yang menikmatinya bersama sambal, menjadikan cita rasanya semakin kaya dan khas.
3. Kerupuk Tenggiri
Makanan gurih lain yang juga populer dari Jepara adalah kerupuk tenggiri. Berdasarkan informasi dari akun TikTok resmi Pemkab Jepara, kerupuk ini diolah dari ikan tenggiri segar berkualitas dengan tambahan bumbu dan tepung. Resepnya diwariskan secara turun-temurun, sehingga cita rasanya tetap terjaga.
Sentra produksinya berada di Kelurahan Pengkol yang dikenal sebagai pusat industri kerupuk. Dari sana, kerupuk berbentuk lingkaran pipih ini diproduksi dengan tekstur renyah dan rasa gurih yang khas.
Kerupuk tenggiri biasanya dijual dalam dua bentuk, yaitu mentah untuk digoreng sendiri atau sudah matang siap santap. Fleksibilitas ini membuatnya cocok dijadikan camilan atau pelengkap makanan sehari-hari.
4. Tape Slagi
Dari kawasan Pakis Aji, tepatnya Desa Slagi, lahir tape singkong khas yang dikenal dengan nama tape Slagi. Seperti ditampilkan detikJateng dalam video TikTok Pemkab Jepara, proses pembuatannya masih tradisional, menggunakan singkong pilihan yang direbus, diberi ragi, lalu dibungkus dengan daun pisang.
Rasa manis dan tekstur lembut membuat tape Slagi digemari banyak orang. Tidak hanya warga lokal, para wisatawan pun kerap membawa pulang tape ini sebagai buah tangan khas Jepara.
Kemasannya yang sederhana justru menambah nilai unik dari tape Slagi. Produk desa kecil ini berhasil dikenal luas berkat cita rasanya yang tetap konsisten dari dulu hingga sekarang.
5. Kacang Listrik
Selain makanan manis dan gurih, Jepara juga punya kudapan unik bernama kacang listrik, atau kacang oven. Dilansir dari 20detik, kacang ini memang terlihat seperti kacang biasa, tapi cara pengolahannya berbeda. Kacang dilumuri adonan tepung berbumbu, lalu digoreng menggunakan pasir laut putih bersih, bukan minyak.
Proses penggorengan dilakukan pada suhu sekitar 90 derajat celcius selama 45 menit hingga kacang benar-benar kering. Teknik ini membuat kadar minyak terserap oleh pasir, sehingga kacang lebih sehat dan renyah.
Soal rasa, kacang listrik punya kombinasi manis, gurih, dan ringan di mulut. Kerenyahannya membuat siapa pun sulit berhenti mengunyah. Tidak heran jika kacang listrik kini menjadi salah satu oleh-oleh khas Jepara yang dicari wisatawan.
6. Sambal Samtis
Dari rasa gurih ke pedas, Jepara menghadirkan sambal Samtis sebagai pilihan berbeda. Kartika Dewi dan Shindy Ayu Fauzi dalam artikel Kreasi Spaghetti Samtis Jepara sebagai Fusion Food dalam Peluang Usaha Home Industry menjelaskan bahwa sambal ini berbahan dasar udang dan cumi-cumi. Citarasanya manis, gurih, sekaligus pedas, cocok untuk berbagai hidangan.
Popularitas samtis makin meningkat setelah Dinas Perikanan Jepara menampilkannya dalam pameran produk unggulan. Dari situ, produk ini tidak hanya laris di pasaran, tapi juga menarik investor dan memperluas akses distribusi.
Bagi masyarakat Jepara, sambal ini bisa dihidangkan dengan banyak cara. Ada yang memakainya sebagai cocolan, ada pula yang mencampurnya dengan sayur rebus atau menjadikannya sambal rujak. Jika penasaran dengan rasanya, jangan lupa beli oleh-oleh yang satu ini ketika berkunjung ke Jepara, detikers!
7. Durian Petruk
Tak lengkap rasanya membicarakan kuliner Jepara tanpa menyebut durian Petruk. Laporan dari 20detik menyebutkan bahwa varietas ini punya aroma harum, daging tebal, dan biji kecil. Keistimewaannya bahkan diakui secara nasional setelah dinobatkan sebagai juara durian pada 1981.
Pasar Ngabul di Jepara menjadi pusat perdagangan durian Petruk. Saat musim panen, pasar ini ramai didatangi pecinta durian dari berbagai daerah yang ingin mencicipinya langsung di tempat asalnya.
Meski durian Petruk kini sudah dibudidayakan di banyak daerah lain, sensasi menyantapnya langsung di Jepara tetap berbeda. Suasana pasar, cerita asal-usul, dan keaslian pohonnya menambah pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Setiap oleh-oleh dari Jepara punya keunikan yang sulit ditemukan di tempat lain. Kalau ada kesempatan berkunjung, jangan ragu untuk mencicipi langsung atau membawanya pulang sebagai buah tangan. Siapa tahu, salah satu dari tujuh pilihan ini bisa jadi favorit barumu.
(par/afn)