Sego Megono, Perpaduan Nasi dan Lauk dari Nangka Muda Khas Pekalongan

Agus Riyanto - detikJateng
Kamis, 16 Jan 2025 14:18 WIB
Ilustrasi Sego Megono Khas Pekalongan. Foto: Instagram
Solo -

Sego Megono merupakan hidangan khas Pekalongan yang memiliki cita rasa lezat. Meskipun bahan dasarnya mirip dengan gudeg Jogja yang menggunakan nangka mentah, sego megono punya keunikan tersendiri.

Proses pembuatannya menggunakan nangka mentah yang dicincang dan dicampur dengan parutan kelapa muda serta rempah-rempah khusus. Biasanya, sego megono disajikan dengan ikan atau daging. Hidangan ini dapat ditemukan di warung-warung makan di sekitar Pekalongan, seperti di Pekalongan Persegi, Sorogenen, dan Jetayu.

Berikut kami sajikan informasi mengenai sego megono, makanan khas Pekalongan dengan bumbu yang sedap. Simak informasi lengkapnya di bawah!

Sejarah Sego Megono

Dikutip dari situs Perpustakaan UMPP, megono awalnya diciptakan sebagai hidangan untuk para pejuang, muncul dari kebutuhan akan makanan selama perang. Asal-usulnya dapat ditelusuri dari sejarah saat pasukan Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Bahureksa, bersiap untuk melawan VOC di Batavia pada tahun 1628.

Kondisi perang pada masa itu menyebabkan sulitnya ekonomi rakyat yang berdampak pada kurangnya pasokan sandang dan pangan. Ketika pasukan Mataram beristirahat di perkampungan penduduk dalam keadaan lapar, penduduk setempat bersimpati dan berkumpul untuk memberikan makanan secara sukarela, meskipun hanya kerak nasi tanpa sayuran.

Mereka kemudian menemukan nangka muda yang banyak ditanam di daerah tersebut dan mengolahnya menjadi megono, singkatan dari 'merga ana' yang artinya 'karena ada'. Meskipun sederhana, nangka muda memiliki nilai gizi yang baik, memperkuat imunitas tubuh dan menyediakan antioksidan yang diperlukan untuk menjaga ketahanan fisik. Oleh karena itu, nangka muda disajikan kepada pasukan Mataram sebagai hidangan yang bergizi.

Resep Sego Megono

Dikutip dari buku Wirausaha Para Cendekia Muda karya Fine Reffiane, dkk., jika ingin membuat megono, berikut adalah alat, bahan, dan langkah-langkah pembuatannya:

Bahan-bahan

  • 400 gram Nangka muda (dipotong-potong, direbus, dicincang kasar)
  • 2 sendok teh rebon (diseduh)
  • 200 gram kelapa setengah tua (parut kasar)
  • 2 lembar daun salam
  • 1 cm lengkuas (memarkan)
  • 1 ½ sendok teh makan garam
  • 15 gram gula merah sisi
  • 4 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 3 buah cabai rawit merah
  • 2 cm kencur
  • 5 lembar daun jeruk dibuang tulangnya)
  • 1 sendok teh terasi (dibakar)

Langkah Pembuatan

  1. Rebus nangka muda, lalu tiriskan airnya. Cincang kasar, jangan terlalu halus.
  2. Aduk rata kelapa parut, bumbu halus, rebon, salam dan lengkuas. Kukus selama 20 menit sampai matang.
  3. Campurkan hasil cincangan nangka dengan bumbu yang sudah dikukus.
  4. Jika sudah matang, sajikan dengan nasi dan sayur. Juga bisa ditambahkan lauk lainnya sesuai selera.

Perbedaan dengan Megono Yogyakarta

Dikutip dari buku Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia karya Murdjiati Garjito, megono khas Yogyakarta dibuat dari kelapa muda yang tidak terlalu tua, diparut, dan kemudian disiapkan dengan berbagai bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, daun salam, lengkuas, daun jeruk, cabai rawit, gula jawa, garam, dan teri.

Beberapa tambahan seperti sereh, rebon, atau tempe semangit juga dapat dimasukkan. Selanjutnya, semua bahan tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Biasanya, megono disajikan bersama sayuran rebus yang kemudian diberi rempah, menyerupai gudhangan, dan disebut sebagai bumbu megono.

Namun, rasa bumbu megono lebih tajam daripada bumbu gudangan. Bumbu megono cenderung berwarna kecoklatan karena penambahan gula merah dan terlihat kemerahan karena adanya cabai merah. Rasanya pedas, asin, manis, dan memiliki aroma khas.

Sementara itu, megono khas Pekalongan biasanya disantap bersama nasi, sering disebut sebagai nasi megono. Megono ini terbuat dari parutan kelapa muda yang tidak terlalu tua dan cacahan nangka muda yang kemudian diberi berbagai rempah-rempah. Rasanya pedas dan gurih dengan aroma harum daun honje atau kecombrang. Biasanya, megono disajikan bersama soto tauto, tetapi kini lebih dikenal sebagai megono yang dimakan bersama nasi hangat dan sering dilengkapi dengan telur balado, orek tempe, sayur lodeh, dan ikan asin.

Nah itu tadi informasi mengenai sego megono, makanan khas pekalongan dengan bumbu yang sangat sedap. Semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Menikmati Masakan Rumahan Enak Khas Jatim di Kuluk Kuluk Rumahan"

(par/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork