Tidak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Klaten tatapi belum mencicipi kuliner khas dari wilayah tersebut. Salah satunya ada soto garing atau toring yang menawarkan jenis soto yang cukup unik dibandingkan soto pada umumnya.
Merujuk dari jurnal 'Perencanaan Strategis Kampung Kuliner Klaten Sebagai Salah Wisata Kuliner Kabupaten Klaten Dengan Kearifan Lokal' yang ditulis oleh Diah Pradiatiningtyas, dijelaskan bahwa Kabupaten Klaten merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki kuliner beragam dan juga khas. Tidak hanya itu saja, ragam kuliner yang dimiliki oleh Klaten berpotensi tak kalah besar dibandingkan dengan wisatanya.
Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Klaten merupakan sebuah wilayah yang berada di tengah-tengah antara Jogja dan Solo. Oleh sebab itu, Kabupaten Klaten merupakan sebuah lokasi yang cukup strategis untuk dikembangkan potensinya, tak terkecuali kuliner yang ada di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kuliner khas Klaten yang patut untuk dicoba adalah soto garing atau toring. Nah, bagi detikers yang penasaran dengan kuliner ini, mari simak baik-baik informasi menariknya melalui artikel berikut.
Apa Itu Soto Garing?
Seperti namanya, soto garing adalah sebuah inovasi soto yang disajikan dalam wujud yang garing. Dijelaskan dalam laman resmi Provinsi Jawa Tengah, soto garing adalah soto yang disajikan tanpa kuah yang banyak. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik soto garing atau toring.
Sebagaimana diketahui, selama ini soto identik dengan kuah yang penuh hingga bahkan bisa memenuhi mangkuk. Berbeda dengan soto garing atau toring yang disajikan sebaliknya, yaitu tanpa melibatkan banyak kuah.
Dikatakan bahwa soto garing sebenarnya memiliki isian yang serupa dengan soto pada umumnya. Pada setiap porsi soto garing terhadap nasi yang diberikan tambahan bahan berupa kubis, toge, suwiran daging ayam, hingga potongan daun seledri. Meskipun bernama soto garing, bukan berarti tidak diberi kuah sama sekali.
Sebaliknya, kuah yang dituangkan di dalam setiap mangkuk soto garing jumlahnya tak banyak dan hanya dijadikan sebagai bumbu atau penambah cita rasa saja. Oleh sebab itu, saat menyantap goto garing, pengunjung dapat merasakan sensasi berbeda. Tidak hanya soal cita rasa, tetapi juga tekstur yang dihasilkan dari nasi, sayur, dan bahan pelengkap lainnya yang sudah dibasahi oleh kuah soto dalam jumlah yang tidak terlalu banyak tersebut.
Salah satu soto garing yang populer di Kabupaten Klaten adalah Warung Soto Bu Yati. Warung yang sudah ada sejak tahun 1970-an silam ini merupakan salah satu yang mempelopori soto garingan di wilayah Kabupaten Klaten.
Apabila dilihat melalui Google Maps, warung soto garing bernama Warung Soto Bu Yati ini menyajikan menu utama berupa soto. Meskipun pengunjung dapat memesan soto garing, tetapi tersedia juga menu soto biasa yang berisikan kuah melimpah seperti soto pada umumnya.
Selain menyajikan soto, daya tarik Warung Soto Bu Yati ini juga terletak pada berbagai lauk pauk yang cukup beragam. Sebut saja tempe goreng, tahu goreng, baceman, hingga makanan khas berupa lento yang mungkin jarang dijumpai di wilayah lain.
Dapat diketahui bahwa harga soto garing di Warung Soto Bu Yati sebesar Rp 6.000 per porsi dengan harga gorengan dimulai dari Rp 1.000 saja.
Kisah Menarik di Balik Soto Garing
Keunikan yang ditawarkan oleh soto garing ternyata merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh pemilik terdahulunya. Ada kisah menarik di balik soto garing yang begitu populer di Kabupaten Klaten ini. Berdasarkan arsip dari detikJateng, pemilik pertama Warung Soto Bu Yati ini adalah seorang pria bernama Sudirman yang di tahun ini telah berusia 75 tahun.
Sudirman diketahui memilih untuk merintis bisnis warung makan sejak tahun 1974 silam. Padahal setahun sebelumnya, Sudirman sempat mendapatkan tawaran untuk menjadi guru PNS di wilayah Brebes, Jawa Tengah.
Alih-alih menerima tawaran tersebut, Sudirman justru memberikan fokus terhadap bisnis yang di bidang kuliner bersama dengan istrinya. Adapun nama dari warung soto tersebut diambil dari nama istrinya yaitu Yati.
Adapun ide dari soto garing ternyata merupakan sebuah wujud inovasi yang dilakukan oleh Sudirman. Tidak ada alasan khusus mengenai kemunculan soto garing sebagai salah satu menu yang ditawarkan oleh Warung Soto Bu Yati ini.
Ketelatenan yang dilakukan oleh Sudirman dalam usahanya menjual kuliner soto mampu memberikan perubahan di dalam hidupnya, terutama mendukung kesejahteraan dan meningkatkan ekonomi keluarganya. Berkat Warung Soto Bu Yati, Sudirman menjelaskan dirinya bisa membangun rumah hingga menguliahkan anak-anaknya.
Saat ini Warung Soto Bu Yati sudah diturunkan kepada anak-anaknya. Meskipun begitu, kisah keuletan yang telah dilakukan oleh Sudirman beserta dengan keluarganya membuat Warung Soto Bu Yati tetap eksis hingga saat ini.
Lokasi Soto Garing
Lantas di manakah pengunjung dapat mencicipi soto garing khas Kabupaten Klaten? Jika detikers ingin mencicipi soto garing, Warung Soto Bu Yati ada di Sabang, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
Warung Soto Bu Yati memiliki lokasi yang cukup strategis karena berdekatan dengan Pasar Delanggu. Lokasinya tepat di samping Pasar Delanggu. Biasanya warung soto garing ini buka sekitar waktu subuh hingga tutup pukul 13.30 WIB.
Namun demikian, jam buka maupun tutup warung ini bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya bagi pengunjung untuk langsung singgah di Warung Soto Bu Yati.
Nah, itulah tadi rangkuman informasi menarik seputar soto garing khas Klaten. Selamat mencicipi kuliner ini saat berkunjung ke Klaten ya, detikers.
(par/ams)