Susu Murni Tahan Berapa Lama? Ini Masa Penyimpanan di Kulkas-Suhu Ruangan

Susu Murni Tahan Berapa Lama? Ini Masa Penyimpanan di Kulkas-Suhu Ruangan

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 10 Nov 2024 16:45 WIB
Susu murni di botol dan gelas di atas meja
Susu murni. (Foto: Freepik/freepik)
Solo -

Susu murni merupakan sebutan untuk susu yang baru diperah dari sapi atau hewan penghasil susu lainnya dan belum mengalami proses pengolahan. Meski kaya akan nutrisi, bahan makanan ini sangat rentan kontaminasi mikroorganisme. Lantas, susu murni tahan berapa lama?

Bagi para pencinta susu, mengetahui cara yang tepat untuk menyimpan susu murni sangat penting agar tetap mendapatkan manfaatnya tanpa risiko kesehatan. Setiap langkah dalam penyimpanan susu, mulai dari pemilihan suhu hingga pengaturan waktu simpan, berperan besar dalam menjaga kualitas dan kesegaran susu tersebut.

Ingin tahu berapa lama susu murni yang belum diproses dapat bertahan? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susu Murni Tahan Berapa Lama di Kulkas?

Berdasarkan informasi yang terdapat di dalam artikel ilmiah berjudul Suppression of Pathogens in Properly Refrigerated Raw Milk oleh M E Coleman dkk, susu murni yang disimpan di kulkas pada suhu 4Β°C atau lebih rendah dapat bertahan sekitar 7 hingga 14 hari. Penelitian menunjukkan bahwa dalam suhu ini, pertumbuhan patogen pada susu murni lebih lambat dibandingkan pada susu yang telah dipasteurisasi. Hal ini disebabkan oleh mikrobiota alami dalam susu murni yang dapat menghambat pertumbuhan patogen melalui persaingan nutrisi dan aktivitas antimikroba.

Mikroorganisme alami dalam susu murni seperti bakteri asam laktat membantu menekan perkembangan bakteri berbahaya. Pada suhu rendah sekitar 4Β°C, bakteri seperti Campylobacter, E coli, dan Salmonella umumnya tidak tumbuh, sedangkan Listeria monocytogenes dapat tumbuh secara terbatas pada sebagian sampel selama penyimpanan dua minggu. Oleh karena itu, penyimpanan susu murni di kulkas dapat mengurangi risiko pertumbuhan patogen selama masa simpan.

ADVERTISEMENT

Meski susu murni bisa bertahan hingga 14 hari di kulkas, penting untuk memperhatikan kesegaran susu dan cara penyimpanannya. Suhu kulkas harus dijaga tetap rendah, sekitar 4Β°C, untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Sebaiknya, susu murni sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 7 hari untuk memastikan kualitasnya tetap baik dan mengurangi risiko pertumbuhan bakteri.

Masa Simpan Susu Murni di Suhu Ruangan

Dikutip dari laman US Centers for Disease Control and Prevention, susu murni memiliki masa penyimpanan yang sangat terbatas jika dibiarkan pada suhu ruang. Karena tidak melalui proses pasteurisasi, susu murni masih mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan. Pada suhu ruang, bakteri dalam susu murni bisa berkembang sangat cepat, sehingga susu ini umumnya hanya bertahan 2 hingga 4 jam sebelum mulai rusak.

Jika susu murni dibiarkan lebih lama dari itu, biasanya akan terjadi perubahan aroma, rasa, dan tekstur karena pertumbuhan bakteri seperti E coli atau Salmonella. Selain itu, susu yang sudah mulai rusak berisiko menyebabkan gejala sakit perut, diare, atau muntah jika dikonsumsi. Kontaminasi mikroorganisme pada suhu ruang akan berlangsung lebih cepat dibandingkan jika disimpan dalam kondisi dingin.

Untuk memperpanjang masa simpan susu murni, susu perlu segera didinginkan. Dalam lemari pendingin, susu murni biasanya bisa bertahan hingga 3-5 hari, tergantung suhu dan kualitas penyimpanannya. Namun, tanpa perlakuan khusus seperti pasteurisasi atau penggunaan pengawet alami, susu murni tidak dapat disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami penurunan kualitas atau risiko kesehatan.

Cara Memperpanjang Masa Simpan Susu Murni

Untuk memperpanjang masa simpan susu murni, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan, terutama untuk menjaga kualitas dan mengurangi pertumbuhan bakteri. Dirangkum dari artikel berjudul Influence of Raw Milk Quality on Fluid Milk Shelf Life oleh DM Barbano dkk dan laman Virginia Department of Health, berikut adalah beberapa metode utama yang dapat diterapkan.

1. Pendinginan Cepat dan Penyimpanan Bersuhu Rendah

Pendinginan cepat setelah pemerahan sangat penting untuk menghambat pertumbuhan bakteri dalam susu. Dalam praktiknya, penggunaan alat pendingin seperti inline plate coolers dapat menurunkan suhu susu dengan cepat sebelum susu dimasukkan ke tangki penyimpanan.

Menyimpan susu pada suhu rendah, idealnya di bawah 4Β°C, membantu memperlambat pertumbuhan bakteri, terutama bakteri psikrotrofik yang berkembang pada suhu rendah. Metode ini umum digunakan pada industri susu modern dan efektif dalam menjaga kualitas susu selama masa simpan.

2. Penerapan Sistem Lactoperoxidase (LPS)

Sistem Lactoperoxidase (LPS) adalah metode alami untuk mengawetkan susu dengan memanfaatkan enzim yang ada dalam susu itu sendiri. LPS diaktifkan dengan menambahkan sedikit hidrogen peroksida dan thiocyanate ke dalam susu.

Aktivasi LPS ini memberikan efek antibakteri alami yang dapat memperpanjang masa simpan susu pada suhu lingkungan. Metode ini sangat bermanfaat bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas pendinginan, seperti pedesaan atau wilayah terpencil, karena dapat mempertahankan kualitas susu hingga beberapa jam tambahan.

3. Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah metode pemanasan susu untuk membunuh bakteri patogen tanpa mempengaruhi rasa atau nilai gizi susu. Ada dua jenis pasteurisasi yang sering digunakan: High-Temperature Short-Time (HTST), yang memanaskan susu hingga 72Β°C selama 15 detik, dan Ultra-High Temperature (UHT), yang memanaskan susu pada suhu yang lebih tinggi selama 4-15 detik.

Setelah dipasteurisasi, susu harus segera didinginkan hingga suhu di bawah 4Β°C dan disimpan dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi ulang. Pasteurisasi membantu memperpanjang masa simpan susu dan mencegah penyakit akibat bakteri yang mungkin ada di dalam susu mentah.

4. Desain Sanitasi dan Pembersihan Peralatan yang Lebih Baik

Desain sanitasi yang baik pada alat pemerahan dan penyimpanan dapat membantu mencegah kontaminasi bakteri dalam susu. Peralatan seperti pipa dan tangki penyimpanan harus dirancang untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan mudah dibersihkan.

Sistem pembersihan otomatis (clean-in-place) juga membantu menjaga kebersihan peralatan secara rutin, sehingga mengurangi risiko penumpukan bakteri yang dapat merusak kualitas susu selama penyimpanan.

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai masa simpan susu murni, baik di kulkas maupun suhu ruang. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads