Benarkah Ikan Tongkol Mengandung Racun? Ini Fakta Ilmiahnya

Benarkah Ikan Tongkol Mengandung Racun? Ini Fakta Ilmiahnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 06 Agu 2024 13:00 WIB
Resep Asam Padeh Ikan Tongkol
Ilustrasi ikan tongkol yang disebut beracun Foto: iStock
Solo -

Kasus keracunan ikan tongkol beberapa kali mencuat di media sosial sehingga menghebohkan masyarakat. Pertanyaannya, benarkah ikan tongkol mengandung racun? Di bawah ini penjelasan ilmiahnya.

Dirangkum dari repository Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), nama Latin tongkol adalah Euthynnus affinis. Ikan yang tergolong dalam famili Scombridae ini bisa ditemukan di dasar laut dengan suhu kisaran 21,60 sampai 30,50 derajat Celsius.

Di Indonesia, tongkol kerap dijadikan bahan sajian oleh masyarakat. Mulai dari tongkol balado, rica-rica tongkol, sampai pepes. Lalu, apakah benar bahwasanya tongkol mengandung racun sehingga berbahaya bagi tubuh manusia? Cek fakta ilmiahnya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandungan Histidin dalam Tubuh Tongkol

Dirujuk dari laman resmi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nyi Ageng Serang Kulon Progo, keracunan bisa timbul beberapa menit atau jam setelah makan ikan tongkol. Di antara gejala yang muncul adalah rasa gatal, bibir bengkak, wajah memerah, dan muntah-muntah.

Nah, salah satu jenis keracunan yang sering terjadi akibat tongkol adalah keracunan histamin. Sebabnya, tongkol dan beberapa jenis ikan lainnya memang mengandung asam amino histidin yang bila terkontaminasi bakteri bisa membentuk histamin.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, diringkas dari laman American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, keracunan histamin atau scombroid poisoning sering kali disalah artikan sebagai reaksi alergi terhadap jenis ikan tertentu.

Beberapa jenis ikan, seperti tuna, makerel, teri, dan tongkol, secara alamiah mengandung kadar histidin yang tinggi. Zat kimia ini bisa diubah menjadi histamin oleh bakteri. Penyebab paling umum dari keracunan ini adalah karena siklus pendinginan ikan yang tidak memadai atau ikan tersebut sudah rusak/busuk.

Alhasil, pertumbuhan bakteri yang berlebihan dalam tubuh ikan mengubah histidin menjadi histamin tingkat tinggi. Adapun bakteri-bakteri pengubah histidin menjadi histamin di antaranya adalah Escherichia coli, Salmonella, dan Vibrio cholerae.

Bakteri-bakteri ini mudah ditemukan di anggota tubuh manusia yang tidak higienis, isi perut ikan, peralatan yang tidak bersih, dan kotoran/tinja. Oleh karena itu, detikers dianjurkan untuk membeli ikan tongkol segar agar kemungkinan keracunan histamin bisa direduksi.

Gejala Keracunan Histamin Tongkol

Kembali dirangkum dari American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, sejumlah gejala akan dimulai 5-30 menit setelah memakan ikan busuk. Meskipun begitu, dalam sejumlah kasus, gejala baru muncul setelah tertunda selama dua jam. Di antara gejalanya adalah:

  1. Wajah dan tubuh memerah
  2. Mual
  3. Rasa terbakar di mulut
  4. Sakit kepala
  5. Pingsan
  6. Kram perut
  7. Diare
  8. Pembengkakan pada wajah dan lidah
  9. Mengi atau masalah pernapasan lain

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung beberapa jam atau satu hari. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya bisa bertahan sampai beberapa hari. Adapun prosedur pengobatannya tergantung seberapa parah keracunan yang terjadi.

Pada kasus ringan, gejalanya akan hilang tanpa pengobatan sama sekali. Sementara itu, dalam kasus yang parah, detikers dianjurkan segera pergi menyambangi rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan berupa cairan infus, oksigen, atau obat-obatan lain.

Cara Memilih Ikan Tongkol Segar

Telah diterangkan secara ringkas bahwasanya keracunan histamin tongkol disebabkan ikan yang dikonsumsi sudah tidak segar. Oleh karena itu, saat membeli tongkol, detikers harus memilih ikan dengan karakteristik tertentu.

Dikutip dari Journal of Marine Research berjudul 'Identifikasi Tingkat Kesegaran Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) di Pasar Bumiayu, Kabupaten Brebes' oleh M Fajrun Najjah Al Fatich dkk, ciri tongkol segar adalah:

  1. Mata cerah, cemerlang, permukaan mata menonjol (cembung), dan kornea jernih.
  2. Insang berwarna merah muda atau cokelat muda dengan sedikit lendir.
  3. Daging ikan terasa keras alias tidak lembek.
  4. Memiliki bau segar.
  5. Tekstur tubuh tongkol padat, kompak, dan elastis.

Demikian penjelasan fakta ilmiah mengenai beracun atau tidaknya ikan tongkol. Semoga informasinya bermanfaat.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads