Seorang warga Kudus, Sashie Wulandari (41) melakukan inovasi dengan membuat camilan stik berbahan daun tanaman kersen. Camilan buatannya itu pun laris manis saat menjelang Lebaran.
Sashie merupakan warga Desa Karangbener RT 4 RW 8 Kecamatan Bae. Saat ditemui, Sashie tengah sibuk mempersiapkan camilan stik daun kersen di dalam kemasan. Dia dibantu seorang pekerja untuk memproduksi camilan tersebut.
Camilan stik daun kersen dibuat dari tanaman yang berbuah manis atau memiliki nama latin Prunus cerasus. Daun kersen lalu diolah dengan tepung untuk dibuat camilan stik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sashie mengatakan permintaan camilan terbilang meningkat Bulan Ramadan ini. Stik daun kersen buatannya dijadikan oleh-oleh orang dari luar Kudus.
"Ya kalau setiap Ramadan seperti ini memang meningkat, karena sudah mulai tahun 2021 Lebaran alhamdulillah banyak yang pesan, seperti oleh-oleh keluar kota," kata Sashie ditemui detikJateng di rumahnya Desa Karangbener Kecamatan Bae, Sabtu (30/3/2024).
Menurutnya, awal dari pertengahan Ramadan sudah habis bahan untuk membuat stik 70 kilogram. Bahan yang dipakai yakni daun kersen dan tepung. Setiap hari ia hanya memproduksi 5 kilogram saja lantaran bahannya menggunakan daun kersen pilihan.
"Bahannya ya tidak banyak. Ini (selama Ramadan) saya habis sekitar 70 kilo bahan," ungkapnya.
Harga camilan stik daun kersen mulai Rp 10 ribu sampai Rp 70 ribu, tergantung ukuran kemasan. Pembeli bisa memilih berbagai varian rasa seperti original, jagung, manis, super pedas, dan balado.
"Yang paling banyak dipesan balado sama original. Harganya dari Rp 10 ribu sampai 1 kilogram itu Rp 70 ribu," ungkapnya.
Sashie dibantu satu pekerja. Bahan daun kersen diambil dari belakang rumah. Dia memilih daun kersen yang muda dan masih segar. Setelah itu dibersihkan, daun itu diolah dan dicampur menggunakan tepung, lalu dibentuk jadi camilan stik.
Selain dijual Kudus, camilan ini juga dia kirim ke Tangerang, Solo, dan Semarang.
Ide Buat Camilan Daun Kersen
Sashie menceritakan awal dia membuat camilan stik daun kersen karena terinspirasi dari lomba yang diikuti murid suaminya. Suaminya seorang guru di Jekulo. Saat lomba, daun kersen itu diolah jadi bakwan.
"Murid suami pernah ikut lomba kreanova, tapi yang dimasak dibuat bakwan. Saat itu kok sayang kalau dibuat bakwan kan cepat basi, kalau dibuat makanan awet kan lebih bagus. Itu sudah 2018, tapi saya baru buka tahun 2021 dan masih eksis sekarang, banyak yang suka," jelasnya.
Menurut Sashie, daun kersen memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. "Orang-orang tahunya buahnya saja berkhasiat, jarang yang tahu kalau daunnya juga banyak khasiatnya," pungkasnya.
(cln/dil)