Saat ini umat Islam sudah memasuki bulan Ramadhan yang tentunya tengah menjalani ibadah puasa. Pada momen puasa tentunya tak lupa untuk menyiapkan menu sahur maupun buka puasa.
Berikut ini rekomendasi makanan khas Jogja yang cocok untuk menu sahur yang enak dan lezat, pastinya menggugah selera dan bikin kuat seharian puasa.
Makanan Khas Jogja yang Cocok untuk Sahur
Berikut rekomendasi makanan khas Jogja yang cocok untuk sahur dikutip dari buku 'Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Jogja' (2009) oleh Miftah Sanaji.
1. Gudeg
Gudeg adalah makanan paling ikonik dari Jogja. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dalam waktu yang lama. Rasanya yang cenderung manis menjadikan makanan satu ini cocok dijadikan sebagai menu sahur.
Gudeg biasanya dimakan bersama nasi, ayam, telur, tahu, dan sambal goreng krecek. Ada tiga jenis gudeg yang bisa dijadikan pilihan yaitu gudeg basah, gudeg kering, dan gudeg manggar.
2. Nasi Tiwul
Nasi tiwul merupakan makanan khas Jogja yang terbuat dari singkong atau ketela pohon. Tiwul dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti nasi putih dalam menu sahur karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.
Pada zaman dulu, masyarakat mengkonsumsi tiwul sebagai makanan pokok bersama lauk pauk dan sayuran. Namun kini, tiwul diolah dengan gula merah yang membuat rasanya manis dan disantap dengan tambahan parutan kelapa atau jagung rebus.
3. Mangut Lele
Mangut lele adalah kuliner khas Jogja, Solo dan sekitarnya yang cocok dijadikan sebagai menu sahur. Mangut lele terbuat dari lele yang diasapi terlebih dahulu sebelum dimasak.
Lele kemudian dimasak dengan bumbu mangut dan santan gurih. Tekstur lele yang masih kenyal dan aroma mangut yang khas akan meningkatkan selera makan sahur, apalagi jika ditambah nasi hangat.
4. Brongkos
Selain gudeg, Jogja juga memiliki brongkos sebagai salah satu kuliner legendaris. Brongkos sendiri adalah makanan yang terbuat dari daging berlemak, kulit melinjo, kacang tolo, tahu, dan krecek yang diolah menggunakan bumbu kluwek dan kuah santan.
Proses memasak brongkos yang cukup lama membuat bumbunya meresap dan rasanya semakin enak. Tekstur lembut dari isian brongkos cocok dijadikan sebagai pilihan menu sahur yang anti repot namun tetap lezat.
5. Nasi Kucing
Nasi kucing yang dalam bahasa Jawa biasa disebut sebagai sego kucing adalah makanan khas Jogja. Nasi kucing merupakan sajian nasi berlauk yang disajikan dalam porsi sedikit dan dibungkus daun pisang atau kertas pembungkus.
Nasi kucing biasanya berlauk sambal, sayur, ikan, tempe, dan ayam. Nasi kucing cocok dijadikan sebagai menu santap sahur karena satu porsi nasi kucing sudah lengkap dengan berbagai lauk.
6. Gudangan
Gudangan adalah makanan khas Jogja yang terbuat dari berbagai macam sayur rebus yang diolah dengan kelapa parut. Sayur tersebut kemudian dibumbui dengan bumbu bercita rasa pedas, manis, dan gurih.
Gudangan juga biasa disebut juga sebagai urap sayur khas Jogja. Gudangan nikmat dijadikan sebagai pendamping nasi dan lauk seperti tempe atau tahu. Proses pembuatannya yang cukup sederhana menjadikan gudangan salah satu menu sahur yang praktis dan lezat.
7. Trancam
Trancam juga merupakan makanan khas Jogja yang terbuat dari berbagai macam sayuran. Namun berbeda dengan gudangan, trancam dibuat dengan sayur mentah dan segar yang dipadukan dengan bumbu kelapa yang gurih pedas.
Trancam cocok dijadikan sebagai menu sahur karena proses penyajiannya yang terbilang mudah. Sayur mentah cukup dipotong-potong dan dipadukan dengan campuran bumbu dan kelapa parut yang telah dikukus. Sajian trancam menjadi menu sahur yang penuh nutrisi karena tidak melalui proses memasak apapun.
8. Asem-Asem Daging
Asem-asem daging adalah sajian sayur daging khas Jogja yang memiliki rasa asam dari penggunaan asam Jawa dan belimbing wuluh. Asem-asem daging terbuat dari olahan daging sapi, iga kambing atau iga sapi.
Rasa asem-asem daging asam, manis, dan pedas cocok untuk meningkatkan selera makan sahur. Selain itu, kehangatan kuah asem-asem daging juga bisa menjadi penghalau dinginnya hawa dini hari di waktu sahur.
9. Gadon
Gadon adalah sajian pepes khas Jogja dan Jawa Tengah yang terbuat dari daging. Gadon juga biasa disebut sebagai botok daging karena penyajiannya dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.
Gadon dibuat dengan menggunakan daging cincang, santan, dan telur ayam yang dibumbui dengan rempah daun salam sebagai pengharum. Gadon cocok dijadikan sebagai sajian santap sahur karena proses pembuatannya yang dapat dilakukan sehari sebelumnya dan ketika sahur tiba, gadon cukup dihangatkan dan dapat langsung dimakan.
10. Buntil Daun Singkong
Buntil merupakan lauk sederhana dari daun singkong yang diisi adonan kelapa muda. Buntil direndam dalam kuah santan yang kental dan gurih. Selain daun singkong, buntil juga sering dibuat dari daun keladi dan daun pepaya.
Isian buntil biasanya berupa kelapa muda parut yang dibumbui cabe dan dipadukan dengan teri dan pete. Bahan, bumbu, dan proses pembuatannya yang terbilang mudah menjadikan buntil daun singkong salah satu sajian khas Jogja yang cocok dijadikan sebagai menu santap sahur.
Santap sahur seringkali terasa kurang berselera. Oleh karena itu, pilihan menu yang dijadikan sebagai santap sahur haruslah meningkatkan selera namun tetap sederhana karena proses penyajian sahur terbilang pendek.
Berbagai makanan khas Jogja yang sudah diulas tersebut cocok dijadikan sebagai varian santap sahur yang sederhana tapi nikmat.
Demikian ulasan mengenai 10 rekomendasi makanan khas Jogja yang cocok untuk sahur. Selamat menjalankan ibadah puasa, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sip/sip)