Heran Penjual Mi Pembeli Viralkan Rp 41 Ribu/Porsi tapi Tak Komplain saat Bayar

Round-Up

Heran Penjual Mi Pembeli Viralkan Rp 41 Ribu/Porsi tapi Tak Komplain saat Bayar

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 02 Feb 2023 06:30 WIB
Potret warung Adem Ayem di Jalan KH Ahmad Dahlan, Semarang, Rabu (1/2/2023).
Potret warung Adem Ayem di Jalan KH Ahmad Dahlan, Semarang, Rabu (1/2/2023). Heran Penjual Mi Pembeli Viralkan Rp 41 Ribu/Porsi tapi Tak Komplain saat Bayar. Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Solo -

Warung kaki lima Adem Ayem di Semarang diviralkan karena dianggap menjual menu indomie dengan harga selangit, yakni Rp 35 ribu dan Rp 41 ribu seporsi. Pihak warung pun memberi penjelasan dan menyampaikan rasa heran terhadap pembeli yang tidak komplain saat membayar tapi memilih memviralkan di media sosial.

Diviralkan di TikTok

Seorang pengguna TikTok dengan akun @ter*** mengunggah video yang menceritakan pengalamannya makan indomie di warung itu pada Selasa (31/1). Ada tiga video yang menceritakan pengalamannya yang menganggap harga indomie di sana tak wajar.

Postingan itu kemudian mendapat banyak respons dari netizen. Dalam video yang diunggahnya, dia menceritakan bahwa dia dan temannya pergi membeli indomie di warung kaki lima. Di sana, dia memesan Indomie rebus dan Indomie telur ditambah kornet dan sosis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di warung itu juga sudah terdapat daftar harga yang menunjukkan masing-masing harga pesanannya adalah Rp 18 ribu dan Rp 25 ribu. Kemudian keduanya meminta porsi indomie dobel.

Saat membayar, ternyata harga yang diberikan tak sesuai dengan perkiraannya. Dia juga menampilkan nota pesanannya yang satu porsinya dikenakan Rp 41 ribu dan Rp 35 ribu.

ADVERTISEMENT

"Giliran gue bayar, mas billnya nah kaget enggak lu makan indomie doang segini," katanya.

detikJateng sudah berupaya menghubungi pengunggah konten TikTok yang viral tersebut melalui akunnya. Namun hingga kini pesan langsung maupun komentar di postingan belum mendapatkan respons.

Warung itu bernama Adem Ayem berada di Jalan KH Ahmad Dahlan, tak jauh dari Jalan Simpang Lima Semarang. Warung itu lebih dikenal menjual susu dan roti bakar.

Penjelasan Pihak Adem Ayem

Pihak dari pemilik warung itu, Ipung Kurniawan (26) menyebut memang memberi harga seperti itu kepada pembeli yang datang pada Senin (30/1) malam itu. Menurutnya, hal itu karena ada permintaan tambahan dari pembeli.

Antara lain ialah permintaan porsi dobel, menggoreng telur secara terpisah, dan permintaan merebus telur setengah matang. Harga Indomie polos adalah Rp 10 ribu.

"Kalau nggak nambah sih normal kalau sesuai menu pasti sama harganya," ujar Ipung saat ditemui di warungnya, Rabu (1/2).

Saat itu, yang memberikan harga adalah ayahnya yang merupakan pemilik warung. Karena masalah usia, ayahnya memang suka bingung ketika ada pembeli yang memiliki keinginan lain dari biasanya.

"Saya saja yang di sini aja suka heran beda dari menu tapi harganya, yang punya sini kan orangnya udah tua ya, kolot, emang rada susah ya," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Namun, sebenarnya hal itu bisa dibicarakan secara baik. Biasanya, pembeli mengonfirmasi langsung bila merasa harga tidak sesuai. Ipung juga menyebut bahwa selama ini tidak pernah ada komplain soal harga dari pengunjung.

"Seharusnya sih bisa dibicarakan baik-baik, kalau lewat TikTok kan kita juga bingung, kita nggak tau juga orangnya di mana," kata Ipung.

Warung Adem Ayem sudah berjualan di sana sejak tahun 1990. Di sana, juga selalu ada daftar menu dan harga yang bisa dilihat pembeli.

"Ini kan udah ada menunya kan, kalau mau tambah tanya lagi harganya berapa jadi kan nggak kaget," lanjutnya.

Cerita Pegawai Warung

Pegawai warung itu, Wahyudi (46) menganggap bahwa harga yang diberikan berbeda dengan daftar menu karena ada permintaan tambahan.

Dari tiga orang pegawai, tak ada yang tahu bahwa tempat mereka bekerja tengah viral. Namun, Wahyudi membenarkan cerita di TikTok tersebut. Dia juga yang melayani dua orang tamu itu pada Senin (30/1) malam.

"Yang jajan ke sini itu selama saya di sini itu nggak ada yang komplain soal harga, soalnya misalnya ada yang merasa harganya tidak sesuai kan bisa konfirmasi dulu," kata Wahyudi saat ditemui, Rabu (1/2).

Saat itu, ada dua orang yang memesan indomie dengan menu indomie dobel + telur, sosis, kornet. Pemesan satu meminta telurnya didadar dan yang satu lagi meminta telurnya direbus setengah matang.

Wahyudi mengaku tak tahu bila bosnya memberi harga masing-masing Rp 35 ribu dan Rp 41 ribu. Dia menduga harga itu diberikan karena ada permintaan tambahan dari pembeli.

"Ini ndelalah aku sama masnya ini kok aku nggak ngomong dulu biasanya kan kalau ada tambahan-tambahan ini kan, emang nggak ada tambahan tapi kan pesanannya beda sama yang di menu," ujarnya.

Warung itu memang selalu menampilkan menu dan daftar harga agar pembeli tidak merasa kesulitan. Satu porsi indomie polos dihargai Rp 10 ribu, sedangkan indomie + telur, sosis, kornet dihargai Rp 25 ribu.

"Kalau lihat bikinnya kan mungkin kesulitan, mungkin bosnya itu menghargai bingung, kalau saya sih namanya anak buah ya gitu," katanya.

Halaman selanjutnya, pembeli tak komplain saat bayar.

Namun, saat itu, kedua pengunjung yang akhirnya memviralkan tempatnya bekerja tidak komplain kepada bosnya. Keduanya pergi meninggalkan warung seperti pengunjung lainnya.

"Nggak (komplain), kayaknya biasa aja, nggak tanya harganya kok biasa aja. Kalau komplain kan bisa konfirmasi langsung gitu, kalau orangnya tanya 'Pak kok harganya segini' kan bisa dijelasin di sini," ujarnya.

Selama ini, memang ada beberapa pengunjung yang memiliki permintaan lain yang berbeda dari menu. Namun, tak pernah ada masalah soal harga.

"Karena sini kan langganannya banyak orang atas," ujarnya.

Dia pun berharap hal ini tidak menjadi masalah dan dirinya bisa bekerja seperti biasa. "Harapannya ya seperti biasa saja, ya masalahnya saya juga cuma anak buah," ujarnya.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.



Hide Ads