Hangatkan Malam di Batang dengan Menikmati Sepiring Lontong Lemprak

Robby Bernardi - detikJateng
Minggu, 06 Nov 2022 13:06 WIB
Lontong lemprak Mbak Moer di Alun-alun Kabupaten Batang. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Batang -

Nama kuliner khas Kabupaten Batang ini memang cukup unik, yaitu lontong lemprak. Nama ini merujuk dari cara masyarakat menikmatinya, yaitu dengan cara lesehan atau yang dalam bahasa setempat biasa disebut nglemprak.

Makanan yang cocok untuk makan malam ini banyak ditemukan di Kabupaten Batang. Bahkan, di Pekalongan juga banyak dijumpai kuliner ini. Namun rata-rata penjualnya berasal dari Batang.

Salah satu pedagang yang sudah cukup terkenal di Batang adalah lontong lemprak Mbak Moer. Warung lesehan ini bisa ditemukan di Alun-Alun Batang.

Mbak Moer atau yang memiliki nama asli Murtiningsih ini telah jualan lontong lemprak sejak 26 tahun silam. Menurut Mbak Moer, masakan lontong lemprak ini sekitas memang mirip opor ayam.

Namun, menurut Mbak Moer, ada perbedaanya. Lontong lemprak menggunakan bahan wajib berupa ayam kampung jantan. Aroma rempah lontong lemprak juga cukup kuat yang berasal dari sambal merah dan kuah tahu ataupun telur.

"Ada perbedaan dengan opor ayam, kalau bentuknya sih hampir sama. Cuman kalau sini ada bumbu merahnya dan kalau sini lontong lemprak itu pakai ayam kampung, ayam jago. Ada dua kuah yakni kuah santan dan kuah telur-tahu. Lontongnya dua," jelas Mbak Moer.

Lontong lemprak Mbak Moer di Alun-alun Kabupaten Batang. Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Dia juga menjelaskan awal mula penamaan lontong lemprak. Pada awalnya, pedagang menjualnya dengan cara berkeliling. Namun lama kelamaan mereka memilih menjualnya dengan membuat warung lesehan.

"Ya memang lemprakan, tidak ada kursi. Makanya namanya lontong nglemprak, atau lontong lemprak," katanya.

Di warung Mbak Moer, seporsi lontong lemprak, yakni dua lontong, satu potong ayam, dengan menu tambahan pakai tahu, dijual Rp 24 ribu. Sedangkan jika suka telur, ditambah Rp 5 ribu.

"Setiap hari bisa menghabiskan 10 potong ayam kampung jantan. Kalau berapa porsi, nggak dihitung," kata Mbak Moer.

Rasa kuah ayam yang pekat dan gurih, ditambah tekstur daging ayam kampung yang lembut, membuat siapapun akan ketagihan. Tidak heran jika makanan khas Batang ini, banyak diburu warga maupun pengguna jalan Pantura.

Testimoni para pelanggan baca di halaman berikutnya ya



Simak Video "Video: Pengusaha Taiwan Sulap Limbah Pisang Jadi Tekstil"

(ahr/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork