.webp)
Realisasi investasi di Kabupaten Batang kini mencapai Rp 4,66 triliun, melebihi target yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Adapun target investasi di Batang sebesar Rp 3,5 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batang, Margo Santosa, melalui Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya, Sri Cahyaningrum, menyebut realisasi investasi sebesar Rp 4,66 triliun itu merupakan hasil kumulatif dari awal tahun hingga triwulan III 2025.
"Angka ini secara signifikan melampaui target RPJMD Batang yang ditetapkan sebesar Rp 3,5 triliun. Total investasi komulatif ini juga telah menyerap sebanyak 11.973 orang tenaga kerja," jelas Sri Cahyaningrum dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Kamis (23/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan target RPJMD sebesar Rp 3,5 triliun, Kabupaten Batang sudah melampaui target yang ditetapkan. Bahkan nilai realisasi investasi hingga akhir Desember akan bertambah lebih banyak lagi," lanjutnya.
Pada triwulan III 2025 saja, investasi di Batang sebesar Rp 1,98 triliun. Angka tersebut didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 1,63 triliun dan disusul oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp 347,7 miliar.
"Capaian gemilang Rp1,98 triliun di triwulan ketiga ini sekaligus menempatkan Kabupaten Batang di posisi tiga se-Jawa Tengah, hanya berada di bawah Kabupaten Kendal dan Kota Semarang," beber Sri Cahyaningrum.
Realisasi investasi tersebut juga mampu menciptakan 3.539 lapangan kerja baru di Batang. Tercatat, ada lima sektor industri yang menjadi penyumbang realisasi investasi di Batang pada triwulan III 2025.
Berikut lima sektor industri dengan nilai realisasi investasi di Batang:
- Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya sebesar Rp 501,92 miliar.
- Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik, dan Jam senilai Rp 288,58 miliar.
- Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar Rp 262,38 miliar.
- Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar Rp 242,79 miliar.
- Industri Tekstil dengan nilai Rp 180,19 miliar.
Sri Cahyaningrum menyebut keberhasilan tersebut tak lepas dari kepemimpinan Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, Fokorpimda, dan masyarakat yang solid dalam menjaga stabilnya kondisi di Batang. Selain itu, didukung pula pelayanan perizinan yang prima dan aksesibilitas yang terkoneksi.
"Faktor-faktor tersebut menciptakan kepercayaan investor yang sangat tinggi untuk berinvestasi di Kabupaten Batang," pungkasnya.
(apl/alg)
