Kisah Ayam Goreng Pak Supar, dari Gerobak Keliling hingga Nyaris Getok Harga

Kisah Ayam Goreng Pak Supar, dari Gerobak Keliling hingga Nyaris Getok Harga

Tim detikFood - detikJateng
Kamis, 13 Okt 2022 03:00 WIB
Terkena Dampak COVID-19, Ayam Goreng Pak Supar yang Melegenda di Semarang Alami Penurunan 50%
Ayam Goreng Pak Supar. Foto: detikcom/Riska Fitria
Solo -

Ayam Goreng Pak Supar tentu sudah tak asing bagi warga Semarang. Rumah makan di Jalan Muhammad Suyudi, Semarang, ini dirintis sejak 1974 dengan cara berkeliling menggunakan gerobak dorong.

Belum lama ini, rumah makan tersebut menjadi sorotan karena cerita salah satu pembelinya yang hampir kena getok hingga Rp 1 juta. Berikut kisahnya.

Awal Berdirinya Ayam Goreng Pak Supar

Dilansir detikFood, ayam goreng Pak Supar baru menempati bangunan rumah makan yang sekarang pada 1994. Sebelumnya, Pak Supar merintis usaha ayam goreng itu dengan berkeliling menggunakan gerobak dorong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potret Pak Supar mendorong gerobak ayam gorengnya itu diabadikan dalam lukisan yang dipajang di rumah makan tersebut. Menurut informasi pegawai, Pak Supar sudah meninggal sekitar tahun 2020.

Ayam Goreng Pak Supar Viral di TikTok

Pada September 2022, cerita seorang pembeli ayam goreng Pak Supar yang nyaris kena getok hampir Rp 1 juta viral di TikTok. Wanita itu mengaku memesan 8 potong ayam, 4 sop buntut, petai, 8 hati, 8 ampela, 3 sambal, 1 usus, 9 nasi, 6 es teh, dan 3 es jeruk.

ADVERTISEMENT

"Selesai makan kita mau bayar dan ada karyawan yang datang ke meja kita untuk menghitung total pesanan. Setelah dihitung-hitung karyawan dapat di angka Rp 980 ribu sekian, gue langsung shock," ujar wanita itu dalam videonya.

Penjelasan Pihak Ayam Goreng Pak Supar

"Kita minta maaf saja kalau seumpama ada kesalahan, kita konfirmasi saja ke karyawan kita baik-baiklah selesaikan," kata seorang pegawai rumah makan ayam goreng Pak Supar, Andi Wahyudi, Jumat (30/9/2022).

Andi menerangkan tidak ada niat pegawainya untuk mengambil keuntungan pribadi. Menurut dia, hal itu murni karena kesalahan menghitung semata.

"Itu karyawan yang menghitung tahunya ayamnya habis dimakan semua, ternyata masih ada sisa ayam. Jadi memang sebelum pembayaran memang habisnya kan Rp 900 (ribu) berapa, setelah dia minta nota minta kuitansi habisnya cuma Rp 600 (ribu) berapa, karena kesalahan ayam saja, salah menghitung," jelasnya.

Penyajian Menu Ayam Goreng Pak Supar

Andi mengatakan, penyajian di restorannya langsung memberikan ayam melebihi jumlah pengunjung dalam satu meja. Setiap pembeli bisa menghabiskan ayam tersebut atau menyisakannya di meja.

Andi menyebut peristiwa salah hitung dulu juga pernah terjadi. "Pernah sih kejadian gitu, ya mungkin penyajian ayam itu nggak kasih komunikasi sama yang menghitung," lanjutnya.

Rahasia spesial Ayam Goreng Pak Supar ada di halaman selanjutnya...

Tiap jam makan siang, rumah makan Ayam Goreng Pak Supar hampir selalu dipadati pembeli. Bahkan tak jarang ada pembeli yang harus mengantre saat memesan.

Saat berkunjung ke rumah makan ini pada akhir September 2022, detikJateng langsung dipersilakan memilih tempat duduk. Kemudian, di atas meja langsung disajikan nasi putih, sambal, lalapan, dan dua potong ayam goreng lengkap dengan ati dan ampela di piring yang sama.

Sambil menanyakan menu minuman, pelayan juga menanyakan pilihan menu lain, khususnya sop buntut yang juga menjadi andalan di sana. Ada pula menu tambahan seperti petai dan sambal bawang.

"Kita khas ayam kampung kalau sopnya kita campur ada daging, ada koyor, ada buntut. Kita cuma adanya dua menu," kata Andi.

Harga menunya cukup terjangkau. Ayam kampung goreng harganya Rp 25 ribu per potong, harga sop buntut Rp 50 ribu. Untuk menu lainnya harganya cukup bervariasi.

Spesialnya Ayam Goreng Pak Supar

detikJateng pun mencicipi ayam goreng andalannya. Memang benar, ayam kampung goreng Pak Supar punya cita rasa yang sangat khas. Meski ayam kampung, dagingnya terasa lembut alias tidak alot. Bumbunya juga meresap sampai ke dalam.

Dikutip dari detikFood, seorang pegawai Ayam Goreng Pak Supar menjelaskan bahwa ayam goreng itu tidak melalui proses ungkep.

"Proses tidak pakai ungkep. Ayam mentah direndam dalam air berbumbu dan langsung digoreng sampai setengah matang. Ketika ada yang beli, tinggal digoreng lagi. Bisa request, mau agak basah atau kering," kata pegawai itu, beberapa waktu lalu.

Ayam goreng Pak Supar menyediakan tiga jenis sambal. Sambal yang merupakan paket adalah sambal manis. Warna sambal matang ini gelap dan rasa pedasnya amat ringan, cenderung manis.

Dua sambal lainnya adalah sambal mentah yang harus dipesan, yaitu sambal terasi dan sambal bawang atau sambal korek. Nah, dua sambal andalan inilah yang banyak diburu para pelanggan ayam goreng Pak Slamet.

Halaman 2 dari 2
(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads