Beredar Cerita Makan Ayam Goreng Semarang, Nyaris Kena Getok Rp 1 Juta

Beredar Cerita Makan Ayam Goreng Semarang, Nyaris Kena Getok Rp 1 Juta

Tim detikFood - detikJateng
Kamis, 29 Sep 2022 21:25 WIB
Ilustrasi ayam goreng
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/500)
Solo -

Cerita seorang wanita hampir kena getok harga saat makan ayam goreng legendaris di Semarang mencapai hampir Rp 1 juta. Namun, setelah minta nota harga ayam itu akhirnya direvisi. Begini kisahnya.

Mengutip detikFood, cerita itu diunggah akun TikTok @ndoisme, Kamis (28/9/2022). Wanita itu menceritakan pengalamannya makan di warung ayam goreng legendaris di Semarang, Jawa Tengah.

Warung ini memang populer sebagai salah satu destinasi wisata kuliner, karena rasa ayam gorengnya yang enak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat video TikTok itu, dia bercerita memesan ayam goreng, sop buntut dan menu pelengkap seperti ati, ampela, dan petai. Saat datang ke warung itu, dia pergi bersama enam orang lainnya.

"Aku bukan bermaksud menjelekkan tempat makan ini. Ini tempat makan enak banget. Ayam gorengnya enak pol, tapi pas mau bayar membagongkan pol," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia dan teman-temannya mengakui rasa ayam goreng dan sop buntutnya enak. Konsep makan di warung itu adalah menyajikan ayam goreng di piring untuk kemudian ditaruh di atas meja.

Nantinya pelayan tinggal menghitung sisa ayam goreng saja. Dia dan temannya memesan ayam sebanyak 8 potong. Kemudian 4 sop buntut, petai, 8 ati, 8 ampela, 3 sambal, 1 usus, 9 nasi, 6 es teh manis, dan 3 es jeruk.

"Selesai makan kita mau bayar dan ada karyawan yang datang ke meja kita untuk menghitung total pesanan. Setelah dihitung-hitung karyawan dapat di angka Rp 980 ribu sekian, gue langsung shock," ujarnya.

Menurutnya harga yang diberikan karyawan tersebut tidak sesuai dengan pesanan. Oleh karenanya dia lalu meminta nota agar rincian pesanannya jelas.

"Gue bilang masnya minta kuitansi. Masnya gelagapan gitu, mundur gak tahu kemana, nunggu hampir setengah jam," ujarnya dalam video yang dikonfirmasi detikFood.

Setelah kembali dengan nota pembayaran, karyawan itu merincikan apa saja yang sudah dipesan. Ternyata total pesanan hanya mencapai Rp 683.000.

"Pas ngitung di meja Rp 980 sekian. Pas aku minta notanya jadi Rp 683.000. Masnya bilang maaf kalau tadi salah ngitung karena cuma corat-coret di meja aja," ujarnya.

Menurutnya harga Rp 683.000 merupakan harga yang wajar. Namun, dia mengaku sempat bingung dengan selisih harga yang senilai Rp 300 ribu.

"Ini wajar, karena ayam goreng per per potongnya Rp 25 ribu dan sop buntutnya itu Rp 60.000," sambung wanita itu sambil menunjukkan nota.

Dia berharap dengan pengalamannya nyaris kena getok harga itu bisa mengingatkan orang ketika makan di warung makan.

"Karena kalau kayak gini kan bisa merugikan owner dan kita sebagai pembeli. Harusnya kita bayar sesuai harga tapi ada oknum yang menaikkan harga untuk keuntungan sendiri. Bukan masalah mahal atau gaknya," tuturnya.

Sementara itu, detikFood telah mencoba menghubungi pihak rumah makan untuk meminta klarifikasi. Namun belum mendapat respons dari pihak rumah makan tersebut.




(ams/sip)


Hide Ads