Sultan Jogja: TPA Piyungan Akan Fokus Pengepresan Sampah

Sultan Jogja: TPA Piyungan Akan Fokus Pengepresan Sampah

Adji G Rinepta - detikJateng
Senin, 24 Jul 2023 16:12 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (18/7/2023).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (18/7/2023). (Foto: Adji G Rinepta/detikJateng)
Yogyakarta -

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup sejak tanggal 23 Juli hingga 5 September 2023. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut ke depan, TPA Piyungan akan fokus pada pengeringan dan pengepresan sampah saja.

TPA Piyungan sendiri ditutup lantaran gunungan sampah sudah melebihi kapasitas atau overload. "Harusnya hanya 14 (meter) tapi 16 meter tingginya atau bagaimana itu. 26 atau 16 (meter) itu sehingga sudah overload, karena di situ akan kita siapkan untuk proses pengeringannya," ujar Sultan kepada wartawan di Kompleks Kepatihan Jogja, Senin (24/7/2023).

"Kita kan hanya ngepres saja, ngepres dari sampah yang ada dipres supaya keluar airnya bisa kering nanti dipotong-potong, kita bicara biomassa. Jadi itu tahapnya ada yang dimulai awal 2024 ada yang 2025," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain ditutup karena overkapasitas, Sultan menjelaskan penutupan TPA Piyungan juga untuk menyelesaikan persiapan sebagai tempat pengeringan atau pengepresan sampah.

Tempat yang disiapkan berada di samping TPA Piyungan. Menurut Sultan, alat press sampah didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

"Dipres kan lebih simpel karena kering, kan (alat pres) juga bisa beli dari Surabaya, nggak usah ekpor, impor gitu," terang Sultan.

"Nah sekarang ini peralihan kita menyiapkan untuk itu gitu, di tanah yang sebelah satu koma hektare itu. Karena kalau nggak gitu, di situ kasih sampah lagi, nggak nyelesaikan masalah, nanti persiapannya mundur lagi, ya sudah tutup aja, ada alternatif ke atas (Cangkringan) supaya kita bisa nyiapkan untuk 2024," tambahnya.

Oleh karena itu, Sultan mengatakan untuk ke depannya pemilahan sampah akan dilakukan di tiap kabupaten/kota sebelum dikirim ke TPA Piyungan.

"Kita investasinya hanya sampai pengeringan aja, nanti programnya pemilihan itu dilakukan di kabupaten sebelum diberangkatkan ke Piyungan, kan gitu. Seperti plastik, seperti mungkin karton dan sebagainya, karena prinsipnya kan pemda bukannya bikin pabrik," jelasnya.

Sultan menyebut, saat ini pihaknya sedang menjajaki kerja sama melalui program Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mencari calon investor dalam pengolahan sampah.

"Makanya kami kerja sama sama KPBU itu untuk mencarikan calon investor untuk recycling entah itu plastik atau itu untuk karton atau itu untuk kaleng," tutupnya.




(aku/ams)


Hide Ads