Bima Perkasa Jogja masih belum keluar dari krisis. Permasalahan tunggakan gaji ternyata masih belum selesai bahkan setelah Bima Perkasa terdepak dari playoff IBL 2023.
Pelatih Bima Perkasa Jogja, Efri Meldy, mengatakan hingga saat ini dirinya masih berkomunikasi dengan owner klub terkait hak dan kewajiban presiden klub yang belum terpenuhi. Setelah hal itu terpenuhi, baru dirinya akan berbicara soal masa depan.
"Nanti setelah tatap muka dengan dr Edy tentang musim depan bagaimana. Sebelum itu ada sejumlah hal yang harus diselesaikan lebih dahulu," kata Efri Meldy dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (19/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun ada masalah, tim pelatih Bima Perkasa masih meliburkan tim usai menjalani playoff Indonesian Basketball League (IBL) 2023. Efri belum bisa memastikan kapan Nuke Tri Saputra dan kawan-kawan kembali berlatih. Ia dan owner dr. Edy Wibowo ingin menyelesaikan beberapa hal lebih dulu sebelum kembali memanggil para pemain.
Sejumlah pemain Bima Perkasa pun berinisiatif menambah waktu latihan sendiri. Di antaranya Nuke Tri Saputra dan Ali Mustofa. Kedua pemain menambah waktu latihan di lapangan Town Hoops, persis di sebelah mess pemain. Latihan yang mereka lakukan seperti menajamkan gerakan eksplosif dan meningkatkan akurasi tembakan.
"Paling tidak setiap hari latihan tembak sampai 100-1.000 kali dan 80 persen harus masuk. Akurasi tembakan kami sepanjang musim ini belum bisa dikatakan baik sehingga saya pribadi mau memperbaikinya," kata Nuke Tri Saputra.
Ali Mustofa menambahkan, ia mau mengasah kemampuannya di luar tugas sebagai pembantar di area defense. Selain latihan shooting dan taktik, pebasket asal Pasuruan itu juga memperkuat daya tahan tubuh dengan menjalankan program pelatih fisik yang diterapkan selama seri.
"Saya ingin memperbaiki catatan statistik dan tidak hanya di area defense saja," terangnya.
Para pemain lainnya melakukan hal serupa di rumah masing-masing. Samuel Devin, Restu Dwi Purnomo, sampai Jacob Lobbu terus menambah latihan meski saat belum dibayarkan hak-hak mereka dari gaji, uang kontrak, bonus kemenangan, playoff, THR, dan lainnya.
"Kami atlet. Kami juga profesional. Semoga saja semua janji bisa ditepati presiden klub karena banyak yang jadi tulang punggung keluarga di tim ini dan hidup dari basket," pungkas Samuel Devin.
(rih/rih)