Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Menurut Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Arya Budi MAPS, reshuffle ini memiliki beberapa poin dalam perspektif politik.
Dilansir laman resmi UGM, Senin (17/7/2023), Arya berpendapat reshuffle kali ini di satu sisi untuk mengisi kursi yang kosong di Menkominfo dan mengisi kursi kosong di Wakil Menteri. Sisi kedua, reshuffle ini secara politik merupakan bagian dari konsolidasi pemerintahan Jokowi yang sangat berkaitan dengan Pemilu 2024.
Adapun sisi ketiga yaitu profesional terkait dengan kinerja pemerintahan. Jokowi disebut ingin memastikan pemerintahanya happy ending dan menjaga kepuasan publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai rumor bagi-bagi kekuasaan dalam isu reshuffle, Arya Budi menjelaskan reshuffle kabinet dengan tujuan bagi-bagi kekuasaan itu sebenarnya sudah dilakukan pada reshuffle 2020, 2021, dan 2022.
Menurutnya, berkoalisi dengan memasukkan politisi ke kabinet bukanlah hal baru dan hampir terjadi di semua negara demokrasi. Adapun motif reshuffle kali ini disebutnya untuk menjaga kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan sampai masa akhir jabatan 2024.
"Ada beberapa figur yang memiliki kepentingan, Presiden Jokowi lebih banyak motif ingin orang yang bisa dikendalikan oleh Presiden Jokowi dan tentunya sudah melalui screening sehingga tidak terjerat kasus," kata Arya Budi saat ditanya apakah figur yang dilantik sudah pas untuk mengisi posisi yang ditunjuk.
Mengenai pekerjaan rumah terberat di posisi siapa, Arya Budi mengatakan itu berada pada menteri dan wakil menteri di Kemenkominfo. Sebab, ada kasus di Kemenkominfo dan pekerjaan rumahnya me-recover kasus itu. Kementerian Agama juga disebutnya punya pekerjaan rumah soal pelaksanaan haji.
"Menuntaskan janji kampanye yang belum tuntas, menjaga kinerja agar tidak tercipta isu secara umum menjelang ganti presiden di 2024, dan penegakan hukum. Saya fikir juga akan lebih penting di platform ekonomi untuk kepuasan publik, jika tidak ada perubahan sampai 2024, on the track, dan tidak ada guncangan politik dan isu hukum maka bisa dibilang komposisi sekarang akan maksimal," ujar Arya.
Dilansir detikNews, Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Juli 2023. Ada satu menteri dan sejumlah wakil menteri yang termasuk dalam reshuffle. Pelantikan para menteri dan wakil menteri baru itu dilaksanakan pada Senin, 17 Juli 2023.
Berikut nama menteri dan wakil menteri yang telah dilantik Presiden Jokowi:
- Menkominfo Budi Arie Setiadi
- Wamenkominfo Nezar Patria
- Wamendes Paiman Raharjo
- Wamenlu Pahala Mansury
- Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani
- Wamenag Siaful Dasuki.
Presiden Jokowi juga melantik dua anggota Wantimpres baru, yaitu Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto.
(dil/ahr)