Viral Warga Sekampung Nangis Antar Kepulangan Mahasiswa KKN UGM, Ini Kisahnya

Viral Warga Sekampung Nangis Antar Kepulangan Mahasiswa KKN UGM, Ini Kisahnya

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 29 Jun 2023 14:26 WIB
Momen haru warga antar kepulangan mahasiswa UGM di Maluku.
Momen haru warga antar kepulangan mahasiswa UGM di Maluku. (Foto: dok. Tangkapan layar video viral)
Sleman -

Video kepulangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) viral di media sosial. Dalam video tampak para mahasiswa itu diantar warga hingga ke bandara. Berikut faktanya.

Dalam video itu warga tampak memeluk mahasiswa KKN yang hendak kembali ke daerah asal. Warga juga nampak setia menunggu hingga keberangkatan pesawat di balik pagar bandara.

Tak sedikit mahasiswa yang KKN juga menitikkan air mata. Pun demikian juga dengan warga yang mengantar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun video itu merupakan kejadian pada tahun 2022 lalu. Saat itu warga melepas kepulangan mahasiswa KKN di Bandara Karel Sadsuitubun, Langggur, Kei Kecil, Maluku Tenggara pada tanggal 13 Agustus 2022 lalu.

Franciscus Rico Kusuma yang merupakan Koordinator Mahasiswa Unit KKN UGM Desa Letman dan Ohoidertawun kala itu menceritakan mereka diantar oleh warga dari dua desa. Desa itu menjadi lokasi mereka melaksanakan KKN selama 50 hari dari Juni 2022 hingga Agustus 2022.

ADVERTISEMENT

"Unit kami diantar warga dari dua desa dan mereka menunggu, menyanyikan nyanyian perpisahan di terminal bahkan tanpa kami sangka warga tetap menunggu pesawat take off di balik pagar-pagar. Masyarakat tidak langsung pulang hingga pesawat yang kami tumpangi hilang dari pandangan mata," kata Rico dalam keterangan tertulis UGM, Kamis (29/6/2023).

Rico mengungkapkan momen perpisahan yang haru itu tak lepas dari kedekatan mahasiswa KKN UGM dan warga Desa Letman dan Desa Ohoidertawun.

"Ada 28 mahasiswa yang diterjunkan di kedua desa itu. Selama mengabdi disana para mahasiswa begitu dekat dengan warga karena sejak awal tinggal menganut konsep Mama Papa Piara sehingga tingkat kedekatan dengan masyarakat sangat tinggi," bebernya.

Di kedua desa tersebut mahasiswa KKN UGM menjalankan program dengan tema besar Pemberdayaan Sektor Pariwisata dan Pengembangan Produk Lokal Berbasis Pembangunan Berkelanjutan di Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Adapun program kerja yang dijalankan banyak berfokus pada pengembangan potensi pariwisata dan pengembangan produk lokal antara lain digitalisasi tempat wisata, pengadaan profil desa, pembuatan peta desa dan peta Kabupaten, pembinaan masyarakat siap pariwisata, pembuatan lat atau anggur laut menjadi saus dan enbal (sejenis umbi, mirip singkong) yang dikreasikan menjadi brownies.

"Di luar program-program yang dijalankan, kami juga banyak menghabiskan waktu dengan masyarakat setempat dengan turut ikut dalam aktivitas-aktivitas setempat. Misalnya, ikut melaut, bermain bola, karaoke, atau sekedar duduk dan menghabiskan waktu untuk bersenda gurau dengan masyarakat," jelasnya

Rico memaparkan Desa Letman dan Desa Ohoidertawun berada sekitar 13 kilometer dari Kabupaten Langgur melalui jalur darat. Di kedua desa tersebut masih memiliki tradisi, adat, serta budaya yang cukup kental.

Kendati begitu, masyarakat mau mengadopsi gaya hidup moderen. Warga masyarakat di daerah tersebut sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, petani, sopir, serta tukang bangunan.

Secara umum, fasilitas dari desa ke kota melalui jalur darat sudah lumayan memadai, tetapi sarana-sarana penunjang seperti marka jalan, lampu jalan, pom bensin, dan lainnya masih jarang dijumpai, bahkan belum ada di jalan kabupaten menuju ke desa.

"Walau berada jauh dari keluarga saat KKN, tetapi hal-hal yang kami alami dan dapatkan di Kei Kecil sangat luar biasa dan kami bawa sebagai pengalaman-pengalaman baru ketika pulang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads