Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa, Kota Jogja, rusak usai tawuran antara massa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Brajamusti. Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun menggandeng kedua organisasi itu untuk bersih-bersih di Museum Ki Hajar Dewantara tersebut.
Tak hanya polisi, anggota PSHT dan Brajamusti, pembersihan kompleks Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa, itu juga melibatkan anggota TNI. Kerja bakti ini juga dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77, serta HUT ke 101 Tamansiswa.
Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin mengatakan kegiatan ini sebagai wujud komitmen perdamaian dengan PSHT. Hal ini menindaklanjuti komitmen yang digaungkan di Mapolda DIY beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama-tama kita berusaha mewujudkan komitmen yang sudah jalankan di Polda DIY kemarin dengan saudara-saudara kita PSHT," ujar Muslich kepada wartawan di sela kerja bakti, Jumat (9/6/2023).
"Kita juga sosialisasikan terus di anggota kita melalui tingkat-tingkat kecamatan dengan deklarasi-deklarasi antara Brajamusti dan PSHT di seluruh kecamatan di DIY kita usahakan," lanjutnya.
Hal senada disampaikan Ketua PSHT Kota Jogja Sutopan Basuki. Sutopan mengaku senang momen kerja bakti ini menjadi terwujudnya komitmen perdamaian antara Brajamusti.
![]() |
Sutopan juga mengimbau kepada anggota PSHT baik di kota Jogja maupun di luar DIY untuk tidak termakan hoax dan provokasi-provokasi yang dapat menciderai komitmen bersama yang telah dibuat.
"Kami sampaikan bahwa kondisi sudah landai adem ayem tolong jangan termakan provokasi berita-berita yang provokasi dan menimbulkan kerasahan di warga masyarakat Jogja," pinta Sutopan.
"(Bagi anggota PSHT di luar DIY) Tolong jangan ada pergerakan apapun ke Jogja berkaitan dengan kejadian kemarin. Kalau ke Jogja silakan bertamasya ke Jogja, saya tunggu kedatangannya untuk bertamasya. Rekreasi di Jogja yang ternyata di Jogja itu luar biasa indah nyaman aman," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan kegiatan ini sebagai wujud persatuan. Ia menegaskan permasalahan tawuran di Tamsis kemarin sudah selesai dan menurutnya tidak perlu dibahas lagi.
"Karena kami berpikir masa depan. Jadi bahwa memang permasalahan ini sudah selesai dan kita menata masa depan. Masa lalu jangan dibicarakan lagi, sekarang masa depan," jelas Suwondo.
(ams/sip)