Mantap! 3 Atlet Akuatik Jogja Raih Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

Mantap! 3 Atlet Akuatik Jogja Raih Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 06 Jun 2023 16:13 WIB
Tiga atlet akuatik asal Jogja terima beasiswa luar negeri. Ketiganya yaitu Nabilah Marwa Khairunnisa Umarella, Aurelia Kartika Dharma, dan Gabriella Gwen Lambert.
Atlet akuatik Jogja Nabilah Marwa Khairunnisa Umarella, Aurelia Kartika Dharma, dan Gabriella Gwen Lambert raih beasiswa luar negeri (Foto: dok. Istimewa)
Sleman - Tiga atlet akuatik asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Nabilah Marwa Khairunnisa Umarella, Aurelia Kartika Dharma, dan Gabriella Gwen Lambert menorehkan prestasi di bidang akademik. Mereka berhasil mendapatkan beasiswa kuliah di perguruan tinggi di luar negeri.

Beasiswa bergengsi ini sekaligus menghapus stigma negatif seputar kemampuan akademik seorang atlet. Hal ini juga membuktikan seorang atlet tetap bisa moncer di dunia pendidikan meskipun juga menekuni cabang olahraga.

Adapun mereka mendapat beasiswa Indonesia Maju lewat jalur prestasi atlet. Mereka pun menerima beasiswa penuh atau fully funded, artinya mereka juga mendapat biaya hidup di negara tersebut.

Nabilah mendapat beasiswa kuliah di University of British Columbia, Kanada. Ia mengambil jurusan Psikologi.

Sementara, Aurelia memilih kuliah di Wageningen University, Belanda. Ia mengambil program studi Teknologi Pangan. Adapun Gabriella Gwen mengambil jurusan Linguistik di University of Massachusetts, Amherst, Amerika Serikat.

Aurel mengatakan setelah menerima beasiswa kuliah di luar negeri, ia berharap bisa menginspirasi atlet lain.

"Meski menekuni olahraga, atlet pun tak perlu meninggalkan sekolah. Saat kuliah, saya tetap akan berlatih renang. Saya juga ingin mengembangkan pengetahuan dengan mencoba melatih klub," kata Aurel, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).

Gwen juga menyampaikan hal senada. Ia ingin menghilangkan stigma kalau atlet itu bodoh. "Saya sudah sering mendengar kata-kata seperti itu. Saya juga berencana tetap menekuni renang dan ingin berkompetisi antar universitas," ucap Gwen.

Akan tetapi, prestasi akademik ini harus diikuti kedisiplinan dan komitmen yang tinggi. Misalnya saja Nabilah yang akrab disapa Lala, harus bisa membagi waktu antara belajar dan menjalani latihan atau bertanding.

Saat berlomba di sebuah kejuaraan internasional renang artistik di Toronto, Kanada, ia hanya beristirahat beberapa jam karena sudah harus mengikuti pelajaran atau pertemuan secara daring.

"Usai zoom, dia kembaii beristirahat beberapa jam dan kemudian kembali berlomba," kata Rosa Palmastuti yang mendampingi Nabilah saat berlomba di Toronto.

Sementara itu, Owner Team JAQ, Boyke Dharma menuturkan klub berusaha menyeimbangkan antara prestasi akuatik dan akademik. Atlet yang menekuni olahraga akuatik dan menuai prestasi diharapkan tidak mengabaikan akademik mereka.

"Karier atlet itu pendek. Jadi atlet harus mempersiapkan masa depan saat dirinya pensiun. Mereka juga harus meraih prestasi di akademik. Ini mengubah stigma atlet hanya mengejar medali dan juara," kata Boyke.

Keberhasilan mereka mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri diharapkan bisa menginspirasi atlet muda lain.

"Artinya ada generasi berikutnya yang juga mendapatkan beasiswa atau meneruskan sekolah sampai perguruan tinggi," pungkasnya.


(ams/aku)


Hide Ads