Buntut Tawuran PSHT dengan Brajamusti-Warga di Tamsis, Kapolda DIY Minta Maaf

Buntut Tawuran PSHT dengan Brajamusti-Warga di Tamsis, Kapolda DIY Minta Maaf

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 05 Jun 2023 13:41 WIB
Presiden Brajamusti Muslich Burhanuddin dan Ketua Cabang PSHT Jogja Sutopan Basuki menyatakan komitmen jaga Jogja usai tawuran di Tamsis Jogja.Foto diunggah Senin (5/6/2023).
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan bertemu pimpinan Brajamusti dan PSHT Jogja di Mapolda DIY buntut tawuran di Jalan Tamsis Jogja. Foto diunggah Senin (5/6/2023). (Foto: dok. Polda DIY)
Yogyakarta -

Tawuran massa pecah di sekitar Jalan Taman Siswa (Tamsis) Kota Jogja tadi malam. Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang sempat tidak kondusif.

Hal itu disampaikan Suwondo dalam pertemuan antara pimpinan suporter klub sepakbola PSIM Jogja, Brajamusti dan salah satu perguruan bela diri PSHT di Mapolda DIY. Tawuran massa di Jalan Tamsis menyeret nama Brajamusti dan PSIM.

Dalam pertemuan itu Suwondo mengimbau semua pihak sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya selaku Kapolda menyampaikan memohon maaf atas situasi yang tidak kondusif beberapa waktu lalu namun saat ini situasi sudah kembali aman. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, sedulur-sedulur semuanya baik PSHT, Brajamusti untuk bisa menahan diri menjaga keamanan Jogja," ujar Suwondo dalam video yang diunggah akun Twitter Polda DIY, Senin (5/6/2023).

Dalam pertemuan itu, kedua pihak menyatakan penyesalan atas bentrok yang terjadi. Hal itu tertuang dalam komitmen bersama PSHT dan Brajamusti menjaga Jogja.

ADVERTISEMENT

"Dengan ini kami menyatakan dan menyesalkan tentang kejadian yang terjadi pada 28 Mei 2023 di Vila Rangdo Parangtritis dan saat ini kejadian tersebut sudah ditangani kepolisian dan sudah diproses hukum yang berlaku. Kami juga menyesalkan kejadian pada malam ini," kata Presiden Brajamusti Muslich Burhanuddin dalam video yang sama.

Hal senada juga disampaikan Ketua Cabang PSHT Jogja Sutopan Basuki. Sutopan dan Burhanuddin juga menyatakan komitmen untuk menjaga suasana kondusif Kota Jogja dan DIY.

"Brajamusti-PSHT adalah satu, kami warga PSHT banyak yang di Brajamusti. Demikian juga orang Brajamusti adalah bagian PSHT. PSHT Brajamusti adalah satu, Jogja istimewa," ujar Sutopan di video tersebut.

Tawuran di Tamsis

Direskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan soal peristiwa tawuran di Tamsis. Menurutnya, gesekan terjadi antara kelompok PSHT dengan Brajamusti dan warga.

"Kejadian tadi malam itu ada saling lempar batu antara kelompok PH dan kelompok BI sehingga kemudian mengakibatkan masyarakat sekitar juga ikut dalam hal tersebut dan sampai saat ini masih kita lakukan penyelidikan lebih mendalam terkait dengan kasus tersebut," jelasnya saat jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (5/6) siang.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pemicu Tawuran

Sementara itu Kabid Humas Polda DIY Kombes Nugroho Arianto menyebut tawuran di Tamsis dipicu oleh perkara penganiayaan yang terjadi di Bantul pada 28 Mei lalu, yang belakangan menyeret nama PSHT dan Brajamusti.

Menurutnya, kedua belah pihak pada 4 Juni sebetulnya telah melakukan pertemuan untuk membahas permasalahan itu. Namun, seiring berjalannya waktu polisi mendapatkan informasi bahwa ada simpatisan PSHT yang berencana mendatangi lokasi Brajamusti.

Polda DIY, lanjutnya, kemudian melakukan upaya-upaya pengamanan agar tidak terjadi gesekan. Walaupun pada akhirnya gesekan pecah.

"Hal ini berjalan sampai dengan malam pukul 19.00-21.00 WIB di lokasi salah satu jalan di Yogyakarta. Kita melakukan pengamanan dua sisi namun beriringnya waktu juga mengganggu dari warga setempat sehingga terjadi gesekan," ungkapnya.

Guna mencegah meluasnya keributan, polisi kemudian mengamankan anggota PSHT dan dibawa ke Mako Polda DIY.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Rekaman CCTV Innova Seruduk Brio dan 4 Motor di Timoho Jogja"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/rih)


Hide Ads