Suasana haru mengiringi pemakaman Aldi Apriyanto (19) korban penembakan senapan polisi di Pedukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo. Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta keluarga bersabar dan menyerahkan semuanya kepada polisi.
Pantauan detikJateng, tampak ratusan orang berdatangan ke rumah duka yang berlokasi di Wuni, Nglindur, Girisubo, Gunungkidul. Tampak pula sebagian besar pelayat mengenakan pakaian berwarna hitam.
Memasuki pukul 11.24 WIB sejumlah orang tampak mulai mengeluarkan peti jenazah Aldi. Selanjutnya, usai prosesi dan doa pelayat membopong peti putih yang bagian atasnya ditutupi kain batik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun lokasi permakaman almarhum Aldi berada di tempat permakaman umum yang ada di Pedukuhan Wuni. Jaraknya sekitar 300 meter dari rumah duka.
![]() |
Sesampainya di lokasi permakaman, terdengar suara isak tangis sang ibu yakni Sutarmi (50) memecah keheningan suasana pemakaman. Bahkan, setelah prosesi pemakaman tampak Sutarmi harus dipapah dua orang karena kondisinya lemas.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengungkapkan rasa dukacita atas kepergian Aldi. Menurutnya, insiden tersebut bakal diusut oleh polisi.
"Kalau saya ini insiden yang tidak disengaja dan saya yakin aparat sudah menindaklanjuti. Untuk keluarga korban bersabar, serahkan ke penegak hukum pasti dari aparat sesegera mungkin menindaklanjutinya," katanya saat ditemui wartawan di Wunu, Gunungkidul, Senin (15/5/2023).
Terkait kericuhan sebelum penembakan di pentas elektun campursari bersih Dusun, Sunaryanta mengaku menyayangkan. Menurutnya, sudah bukan zamannya lagi ada kericuhan saat pentas dan sebagainya.
"Kadang ada yang ribut sudahlah bukan zamannya lagi seperti itu. Tapi kadang-kadang kita susah memantaunya karena banyak orang kan," ucapnya.
"Yang jelas ini bahan pembelajaran terutama bagi masyarakat yang menggelar acara besar, tentang keamanan dan penonton agar jangan sampai ribut dan sebagainya," lanjut Sunaryanta.
(apl/aku)