Seorang pemuda warga Pedukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, bernama Aldi Apriyanto (19) meninggal usai mengalami luka tembak. Dukuh setempat menyebut tembakan itu berasal dari senapan laras panjang anggota polisi yang berjaga saat acara bersih telaga.
Dukuh Wuni, David Nurvianto mengatakan awalnya Karang Taruna Manunggal Putra di wilayahnya menggelar acara temu kangen sekaligus bersih telaga. Acara yang diisi hiburan orkes campursari ini berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB.
"Semalam kan ada cara temu kangen dari karang taruna sekaligus bersih Dusun. Acara mulai setengah 9 malam dan kejadian sekitar pukul 23.15 WIB," katanya saat ditemui wartawan di Wuni, Girisubo, Gunungkidul, Senin (15/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat acara berlangsung, kata David, terjadi kerusuhan antarpenonton. Selanjutnya, kerusuhan dapat terkondisi dan acara mulai bisa berlanjut kembali.
"Dan di luar area panitia itu ada kerusuhan, kemungkinan besar entah ada unsur kesengajaan atau tidak, itu dari salah satu oknum polisi ada yang membawa senapan laras panjang, pelatuknya ketarik dan mengenai salah satu warga saya hingga meninggal dunia," ucapnya.
Menurutnya, saat itu Aldi hanya duduk di bawah panggung tepatnya di depan pagar untuk panitia menghadap ke arah penonton. David pun mengaku mendengar tembakan dan mengetahui Aldi tergeletak di depan panggung.
"Posisi korban di depan panggung, karena depan panggung kan khusus panitia. Jadi korban duduk di depan panggung, terus polisi dari atas panggung mau turun atau bagaimana, itu pelatuknya ketarik terus kena bagian punggung hingga tembus pinggang," ucapnya.
Nyawa korban tak tertolong saat dibawa ke RSUD Wonosari. Simak di halaman selanjutnya.
Setelah kejadian, kata David, Aldi langsung tidak sadarkan diri. Oleh sebab itu, dirinya dan warga membawa Aldi ke Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.
"Terdengar suara tembakan satu kali, setelah itu penonton langsung tenang dan fokus ke korban. Penonton sempat tanya kok bisa terjadi seperti ini, saat itu ada beberapa polisi juga tapi posisinya di bawah," ujarnya.
"Posisinya masih berkalung id panitia dan setelah tertembak korban tidak sadarkan diri. Setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit, ke RSUD dan sampai sana korban tidak tertolong lagi," lanjut David.
David menambahkan, bahwa saat itu oknum polisi sempat diamankan ke salah satu rumah warga. Namun, setelah itu oknum tersebut dibawa rekan-rekannya ke Polres Gunungkidul.
"Polisi kita amankan sama panitia ke salah satu rumah warga. Saya lalu ikut ke rumah sakit, setelah saya kembali polisinya tidak ada dan sepertinya sudah menyerahkan diri ke Polres," katanya.
Karena itu, David meminta agar kasus ini diusut tuntas. Mengingat senjata yang digunakan laras panjang dan polisi lalai menggunakannya.
"Minta supaya ada keadilan lah, soalnya korban tidak ngapa-ngapain, hanya duduk dan terkena tembakan. Kalau jenis senjata kurang tahu yang jelas laras panjang itu," ucapnya.