Seorang wanita asal Blora menjadi korban tewas tabrak lari di Kulon Progo. Jenazah wanita bernama Sarinten (60) itu akhirnya dimakamkan di Temon, Kulon Progo, karena keluarga menolak mengurusnya.
Berikut ini sejumlah fakta terkait peristiwa tabrak lari dan pernyataan keluarga Sarinten.
Sarinten Tewas Ditabrak Lari Truk Misterius
Tabrak lari yang menewaskan Sarinten terjadi di Jalan Wates-Purworejo, Kalurahan Kedundang, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Selasa (9/5) pagi. Sarinten diduga ditabrak oleh truk yang masih belum diketahui identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polres Kulon Progo mencari truk tersebut. Sementara mayat Sarinten saat ditemukan sempat sulit diidentifikasi karena tidak ada kartu identitas.
Hingga akhirnya polisi mengidentifikasi mayat itu bernama Sarinten asal Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Polisi Menghubungi Keluarga Sarinten di Blora
Polisi telah menghubungi pihak keluarga korban terkait dengan pengurusan jenazah Sarinten. Namun, pihak keluarga Sarinten disebut tidak mau mengurusnya.
"Sejak korban diidentifikasi oleh Polres, kami sudah koordinasi informal dengan pihak kelurahan, Kecamatan Cepu, dan Dinsos Blora. Hasilnya diketahui bahwa pihak keluarga tidak merespons dan tidak mengurus jenazah maupun Jasa Raharja," kata Kepala Dinsos P3A Kulon Progo, Irianto kepada wartawan, Jumat (12/5).
Alasan dan Pernyataan Keluarga Sarinten
Berdasarkan hasil koordinasi dengan TKSK setempat, Irianto mengungkap keluarga menyebut Sarintena sudah lama pergi dari rumah. Selain itu Sarinten hanya memiliki satu anak tiri.
"Melalui TKSK setempat kami koordinasi dengan keluarga, lalu diperoleh informasi bahwa keluarga tidak akan mengurus jenazah. Karena keluarga yang ada hanya anak tiri, dan korban pergi dari rumah sudah lama," ujarnya.
Saat detikJateng menyambangi rumah keluarga Sarinten di Blora, seorang perempuan bernama Rini (50), mengaku sebagai anak tiri Sarinten. Dia mengakui tidak bersedia mengurus jenazah lantaran tidak memiliki hubungan keluarga dengan Sarinten.
"Dari saya tidak ada hubungan," kata Rini saat ditemui, Jumat (12/5).
Hanya saja, dia kemudian mengakui bahwa dia sebenarnya adalah anak Sarinten. Namun, statusnya hanyalah anak tiri.
Menurutnya, Sarinten memang pernah menikah dengan ayahnya yang bernama Bambang. Namun saat ini ayahnya sudah meninggal.
"Yang jelas dia sudah cerai mati dengan bapak. Sekarang Kepala Keluarga ya saya sendiri, punya anak dua," jelasnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
Kondisi tersebut membuat dia merasa tidak memiliki kewenangan untuk menerima jenazah tersebut.
"Sudah tidak ada hubungan lagi sama saya. Dia juga bukan ibu kandung saya," kata dia.
Jenazah Sarinten Dimakamkan di Kulon Progo
Kepala Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kulon Progo, Hepi Eko Nugroho mengatakan jenazah Sarinten dimakamkan di Kompleks Pemakaman Umum, Kalurahan Kedundang, Temon. Prosesi pemakaman dilangsungkan hari ini.
"Iya proses pemakaman tadi jam 09.00 WIB. Pemakaman melibatkan Dinsos, kalurahan, rumah sakit, Babinsa, dan masyarakat setempat," ujarnya.
Pemakaman dilakukan dengan alasan kemanusiaan. Sebelumnya, jenazah Sarinten dititipkan di RSUD Wates. Adapun biaya pemakaman telah ditanggung sepenuhnya oleh Dinsos P3A Kulon Progo bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulon Progo.