Sistem UTBK Baru, Peserta Bilang Persaingan Klaster Soshum Makin Ketat

Sistem UTBK Baru, Peserta Bilang Persaingan Klaster Soshum Makin Ketat

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 14 Mei 2023 13:54 WIB
Peserta UTBK di UGM. Foto diunggah Minggu (14/5/2023).
Peserta UTBK di UGM. Foto: dok UGM
Yogyakarta -

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) telah berlangsung sejak 8 Mei 2023. Universitas Gadjah Mada masih melangsungkan UTBK hingga hari ini, Minggu (14/5).

Sebanyak 13.448 peserta terdaftar melaksanakan UTBK di 12 lokasi berbeda di UGM. Di antaranya berada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Fakultas MIPA, Gedung Suhardi Sigit Departemen Ekonomika dan Bisnis SV, Gedung Magister Manajemen (MM), Gedung Magister Ekonomi Publik (MEP), Perpustakaan Pusat UGM, dan Gedung TILC Sekolah Vokasi UGM.

Mulai tahun ini, sistem UTBK telah mengalami beberapa perubahan. Salah satunya yakni tidak adanya klasifikasi klaster soshum dan saintek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa peserta UTBK mengaku merasa tertantang dengan adanya kebijakan baru ini, salah satunya adalah Nurul dan Putri yang ditemui selepas ujian sesi dua.

"Pastinya saingannya bertambah, ya. Karena nggak ada soshum dan saintek, jadi bebas pilih jurusan," ucap Putri.

ADVERTISEMENT

Mereka merasa persaingan SNBT saat ini jauh lebih ketat dari sebelumnya, khususnya di klaster soshum.

"Iya, kami juga sebenarnya jurusan IPA, tapi daftar di FEB," lanjut dia.

"Tahun sebelumnya kan, banyak yang lintas jurusan juga. Di situ sudah banyak anak IPA yang ambil klaster soshum, tapi jarang anak IPS ambil klaster saintek," kata Nurul.

Menurutnya, kondisi ini sebenarnya cukup berisiko karena distribusi jurusan yang tidak merata. Dia menilai mungkin peserta jurusan IPA bisa dengan mudah mengambil jurusan manapun di klaster soshum. Namun, lanjut dia, hal sebaliknya terjadi pada siswa jurusan IPS. Hal ini yang kata Nurul, menyebabkan persaingan di klaster soshum jauh lebih berat ketimbang klaster saintek.

Berbeda dengan Nurul dan Putri, Andre cukup optimis dengan pilihannya mengambil jurusan kedokteran hewan meskipun dia berasal dari jurusan IPS.

"Suka sih aku sama sistem yang baru. Kebetulan aku juga minat di kedokteran tapi terlanjur masuk IPS. Membantu banget," tutur Andre.

Andre mengaku senang karena bisa mendaftar di program studi yang diinginkan oleh orang tuanya.

Perubahan sistem UTBK, termasuk dalam segi materi ternyata tidak membuat peserta kesulitan dalam menyelesaikan soal. Seorang peserta lain, Putri, mengaku cukup kesulitan untuk mengatur strategi waktu mengerjakan.

Meski begitu mereka merasa telah melakukan yang terbaik dan mengharapkan hasil memuaskan atas usaha mereka.

"Kalau dari segi materi, sudah cukup menguasai, sih. Tapi waktunya yang kurang," ucap Putri.




(sip/sip)


Hide Ads