Penembakan orang tidak dikenal dikabarkan terjadi di salah satu puskesmas di Kapanewon Depok, Sleman. Kejadian itu bikin heboh media sosial usai tersebar dan viral. Berikut sederet fakta penembakan puskesmas tersebut.
Viral di Media Sosial
Kabar penembakan itu viral di media sosial Twitter usai diunggah oleh akun Twitter @Upil_Jaran2. Dalam postingan itu diunggah foto kaca puskesmas yang berlubang.
Selain itu, terdapat pula foto gotri yang diduga membuat kaca jendela puskesmas tersebut berlubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teror penembakan salah satu pusat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sleman. Informasi lanjut kita nantikan dari pihak terkait.. π," tulis akun @Upil_Jaran2.
Tujuh Tembakan
Satpam Puskesmas 1 Depok, Bambang, mengaku tidak mengetahui persis kejadian penembakan. Namun, dia memperkirakan kejadiannya pada Kamis (11/5) malam. Bambang juga menduga jika ada tujuh tembakan yang diarahkan oleh pelaku.
Hal ini diperkuat dari jumlah gotri yang ditemukan di sekitar lokasi.
"(Temuan) Ini gotri, tadi ada ketemu semua tadi ada tujuh," kata Bambang, Jumat (12/5/2023).
Tidak Ada Korban
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Bambang menyampaikan, saat kejadian kondisi puskesmas sedang kosong. Sehingga saat aksi penembakan tersebut hanya mengenai kaca puskesmas saja.
"Lima tembus kaca dan alhamdulillah tidak ada korban dari kita," kata Bambang kepada wartawan, Jumat (12/4).
Lima Bekas Tembakan
Bambang menuturkan akibat kejadian tersebut sedikitnya ada lima bekas tembakan. Empat di antaranya terdapat di jendela dan satu bekas tembakan ada di bagian lain.
"Lima tembus kaca dan alhamdulillah tidak ada korban dari kita," kata Bambang kepada wartawan, Jumat (12/4).
CCTV Rekam Orang Tak Dikenal di Sekitar Lokasi
Bambang tidak bisa memastikan jam berapa penembakan itu terjadi. Meski begitu, dia menyebut kejadian itu terjadi Kamis malam. CCTV yang ada di sekitar lokasi juga merekam adanya orang tidak dikenal yang sempat berhenti di sekitar lokasi.
Hanya saja, saat aksi terjadi tidak terlihat lantaran kamera CCTV tidak menyorot sampai ke titik penembakan.
"Dari kita cek CCTV sekitar jam 10 itu ada orang berhenti tapi CCTV kita nggak menyorot, nggak jelas jadi ya nggak kejelasan pasti (siapa orangnya)," bebernya.
Baca Penjelasan Polisi di halaman selanjutnya....
Penjelasan Polisi
Polisi turun tangan untuk menyelidik kasus dugaan penembakan puskesmas tersebut. Hanya saja, kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah kejadian itu merupakan penembakan.
Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi menyebut peristiwa itu terlalu dini jika disebut sebagai penembakan.
"Perlu saya tegaskan bahwa peristiwa pagi ini di Puskesmas Depok I Maguwoharjo adalah terlalu dini jika disimpulkan sebagai peristiwa penembakan," kata Ardi kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Dia menjelaskan, berdasarkan olah TKP polisi tidak menemukan proyektil, namun ditemukan sejumlah gotri. Ardi menyebut gotri itu bisa jadi dilontarkan dengan ketapel.
"Hal ini karena hasil olah TKP hanya ditemukan gotri yang mana secara logika belum tentu diletuskan dari senjata api, bisa juga dengan ketapel. Telah ditemukan 9 butir gotri di TKP," bebernya.
Aksi Dilakukan dari 3 Titik
Lebih lanjut, Ardi menduga gotri-gotri itu dilepaskan dari tiga titik berbeda dengan jarak yang berbeda. Gotri itu diduga dilepaskan dari luar pagar Puskesmas.
"Jadi ada 9 perkenaan yang diduga dilepaskan dari tiga titik. Jarak antar titik lebih kurang 3 sampai dengan 7 meter. Jadi titik pertama dengan kedua 7 meter, titik kedua dengan titik terakhir 3 meter," ungkapnya.
Polisi, lanjut Ardi, juga telah melakukan pemeriksaan CCTV. Sayangnya beberapa CCTV di area Puskesmas tidak cukup jelas menangkap situasi.
"Kita terbantu dengan CCTV di area sekitar (Puskesmas)," ujarnya.
Selain itu, dari hasil olah TKP, diketahui jika pelaku melancarkan aksinya dari arah timur ke barat. "Pelaku dipastikan dari timur ke barat, itu saja yang sementara bisa kami pastikan dari olah TKP. Sekali lagi saya tekankan masih belum bisa disimpulkan sebagai penembakan karena bukan proyektil yang kita temukan," jelasnya.
Saat ini Polresta Sleman masih melakukan identifikasi dan penyelidikan terhadap pelaku.
"Sudah mulai ada titik terang, mohon doanya semoga dalam waktu dekat segera terungkap," pungkasnya.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)