Peretasan Nomor WhatsApp 2 Bupati di Jogja untuk Tipu-tipu Minta Uang

Peretasan Nomor WhatsApp 2 Bupati di Jogja untuk Tipu-tipu Minta Uang

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 12 Mei 2023 11:27 WIB
Ilustrasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (Foto: Getty Images)
Yogyakarta -

Dua nomor bupati di Jogja diretas untuk tujuan tipu-tipu. Keduanya yakni Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Bupati Bantul Abdul Muslih. Siapa pelakunya?

Kedua bupati ini mengalami peretasan nomor WhatsApp hanya berselang sehari yakni pada Senin dan Selasa 9-10 Mei 2023. Keduanya juga sama-sama mendapat laporan nomor WhatsAppnya digunakan untuk meminta sejumlah uang.

Peristiwa yang dialami Kustini terjadi sejak Senin (8/5) malam. Kala itu dia mengaku sudah mengalami puluhan kode One Time Password (OTP) yang masuk ke pesan di nomor miliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tahunya pagi tadi. Saat mau buka WA, itu sudah ke log out (keluar). Ini pertama kalinya berhasil diretas. Sebelumnya selalu gagal," kata Kustini kepada wartawan, Selasa (9/5).

"Kemungkinan pelaku mengacak OTP-nya. Soalnya di pesan SMS nomor saya itu masuk puluhan kode OTP sejak pukul 23.30-an. Berarti upaya masuknya sejak waktu itu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun mendapat laporan dari sejumlah orang yang menerima pesan minta uang dari WhatsApp miliknya. Pihaknya pun mengimbau agar semua pihak berhati-hati.

"Ini sedang diperbaiki, semoga bisa diambil alih lagi. Apabila ada masyarakat yang menerima WA dari nomor saya, itu jelas dari penipu," jelas dia.

Hal senada juga dialami Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Peretasan itu dialami pada Selasa (9/5) karena kala itu Halim tak bisa masuk ke akun WhatsApp miliknya.

"Itu (peretasan nomor WhatsApp) terjadi sejak dua hari lalu, hari Selasa tepatnya habis Maghrib. Jadi pertama saya mau pakai WA kok tidak bisa, WA itu terkunci, tidak bisa masuk," kata Halim kepada wartawan, Jumat (12/5).

Halim menyebut beberapa orang melalui ajudannya atau saat bertemu melaporkan permintaan pesan minta uang dari nomor Halim. Dari situlah Halim menyadari nomor WhatsAppnya diretas.

"Jadi alasannya mobile banking-nya baru error maka minta tolong agar transfer ke rekening ini untuk keponakannya bayar sekolah Rp 2 juta," ujar Halim.

Beruntung belum ada yang menjadi korban dari penipuan tersebut. Halim memastikan saat ini nomor miliknya belum pulih. Dari informasi dari polisi, pelaku terlacak berada di Jawa Timur.

"Ya ini masih dilakukan upaya-upaya secara teknologi IT dari teman-teman Kominfo. Soal informasi terakhir, posisi dia (pelaku peretasan nomor WhatsApp Halim) menurut kepolisian itu di Surabaya," ujarnya.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads