Paguyuban Lurah se-Gunungkidul, Semar, sempat mengusulkan permintaan motor operasional berupa Yamaha Nmax ke Pemkab Gunungkidul. Karena keterbatasan anggaran, Pemkab akhirnya hanya menganggarkan motor Honda Vario 125.
Ketua Paguyuban Lurah se-Gunungkidul Semar, Heri Yulianto mengatakan pihaknya telah mengusulkan pengadaan kendaraan operasional lurah saat penyusunan APBD 2023.
"Karena kendaraan operasional yang saat ini dipakai usianya sudah hampir sembilan tahun," kata Heri saat dihubungi wartawan, Kamis (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam usulan pengadaan motor baru, Heri menyebut para lurah sepakat meminta motor jenis matik Nmax. Sebab, beberapa daerah lain juga mengusulkan motor Nmax untuk kendaraan operasional lurah.
"Ya keinginannya itu motor Nmax, tapi sama Pemkab tidak diakomodasi. Akhirnya kendaraan operasional baru untuk lurah yang disepakati Honda Vario 125," ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Saptoyo membenarkan bahwa sebelumnya ada usulan pengadaan motor Nmax untuk kendaraan operasional 144 Lurah.
"Kenapa akhirnya jadi Vario 125, karena kami harus refocusing beberapa kegiatan buat menutup defisit APBD. Itu sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan," ujarnya.
"Sedangkan untuk anggaran pengadaan kendaraan operasional lurah Rp 3,3 miliar. Saat ini masih proses dan penyelesaian pekerjaan, insyaallah awal Juni 2023," pungkas Saptoyo.
(dil/ahr)