.webp)
Gunung Merapi erupsi dan memuntahkan rentetan awan panas guguran sejak siang tadi. Dari data BPPTKG, luncuran awan panas terjauh mencapai 4 kilometer.
Kepala BPPTKG Agus Budi menyebut rentetan erupsi awan panas guguran pada hari ini dimulai pukul 12.12 WIB dan masih berlangsung hingga sekitar pukul 16.40 WIB.
"Kami sampaikan, jadi terkait dengan kejadian yang tadi itu (rentetan awan panas guguran) ada mulai pukul 12.12 WIB berlangsung sampai sekarang," kata Kepala BPPTKG Agus Budi dalam jumpa pers aktivitas Merapi secara daring, Sabtu (11/3/2023) sore.
Menurut Agus, jarak luncur terjauh awan panas mencapai 4 kilometer ke arah barat daya atau Sungai Bebeng dan Krasak.
"Jarak (luncur) sekitar 4 kilometer. Ini masih kita konfirmasi, saat ini ada tim yang sedang melakukan pengambilan data dengan drone. Untuk memastikan jarak dan luasannya," bebernya.
Dari catatan BPPTKG, jumlah awan panas sejak pukul 12.12 WIB hingga pukul 16.00 WIB mencapai 24 kali.
"Satu tahun terakhir awan panas guguran dominan ke barat daya. Yang paling besar jarak pada hari ini. Tapi kalau melihat sejak 2021 ini ada yang lebih tinggi di Gendol yang juga jaraknya lebih jauh yaitu sekitar 5 kilometer," jelasnya.
Agus menyebut aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi. Warga yang berada di lereng Merapi diharapkan untuk menjauhi radius bahaya yang sudah ditetapkan.
BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer; Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
(rih/rih)
