Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap adanya temuan aliran dana mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencapai Rp 300 triliun. Berikut pernyataan Mahfud yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu.
1. Laporan Terbaru Aliran Dana Mencurigakan di Kemenkeu Rp 300 T
Awalnya Mahfud menyinggung soal perkara dugaan korupsi Rafael Alun Trisambodo eks pegawai pajak yang memasuki tahap penyelidikan di KPK.
"Pertama KPK sudah mulai menelisik satu-satu, kemudian saya juga sudah menyampaikan laporan lain di luar yang Rp 500 miliar," kata Mahfud saat ditemui wartawan usai menjadi pembicara di acara Townhall Meeting 'Tut Wuri Handayani: Mendorong dan Menemukan Keteladanan Politik Ala Anak Muda' di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah mada (UGM), Rabu (8/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud kemudian mengatakan temuan aliran dana mencurigakan mencapai Rp 300 triliun.
"Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 T (triliun) di lingkungan Kementerian Keuangan, itu yang hari ini," ungkapnya.
2. Mayoritas di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai
Mahfud mengungkap transaksi janggal senilai Rp 300 triliun di Kemenkeu itu sebagian besar berada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai.
"Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 T di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai, itu yang hari ini," kata Mahfud.
3. Berdasarkan Data
Mahfud menyebut apa yang dia sampaikan semuanya berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Kenapa saya bicara kepada saudara ya kita kan nggak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang, saya nggak ngomong itu juga bisa bocor ke luar. Maka saya sampaikan mendahului berita hoaks. Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," bebernya.
4. Sudah Menyampaikan ke Menkeu Sri Mulyani
Mahfud mengatakan informasi tersebut juga telah dia sampaikan ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
"Saya sudah sampaikan kepada Bu Sri Mulyani, PPATK juga sudah nyampaikan," kata Mahfud.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Minta Dilacak
Mahfud Md pun meminta untuk melacak aliran uang terkait transaksi janggal senilai Rp 300 triliun di Kemenkeu itu.
"Itu harus dilacak," kata Mahfud.
Sebelumnya, aliran uang yang mencapai Rp 500 miliar dari 40 rekening terkait mantan pejabat pajak eselon III Rafael Alun Trisambodo terendus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Duit setengah triliun itu mengalir dalam kurun 4 tahun.
"(Kurun) 2019-2023," ucap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada detikcom, Selasa (7/3).
Ivan memastikan angka Rp 500 miliar itu masih berkembang. Uang itu mengalir dari 40 rekening Rafael Alun hingga keluarganya, termasuk anaknya, Mario Dandy Satriyo, serta pihak-pihak lain yang berkaitan dengan Rafael Alun.
"Nilai transaksi yang kami bekukan nilainya debit/kredit lebih dari Rp 500 miliar dan kemungkinan akan bertambah," ucap Ivan.