Guna menyiasati macet di Kota Jogja saat musim liburan, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mewacanakan melarang bus pariwisata masuk Kota Jogja. Rencananya akan disiapkan lahan di sekitar Terminal Giwangan untuk parkir bus pariwisata.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan wacana larangan bus pariwisata masuk ke Kota Jogja saat musim libur ini sepenuhnya menjadi wewenang Pemerintah Kota Jogja.
"Itu kan wewenangnya kota bukan saya, kalau jadi itu kan kota punya tanah kosong di luar Terminal Giwangan. Itu maunya dibuat tempat parkir bus dan sebagainya kalau itu nanti jadi," ujar Sultan kepada wartawan di Komplek Kepatihan, Rabu (8/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada tanah 2 sekian hektare itu jadi tempat parkir untuk bus. Bus tidak bisa masuk kota tapi ada transportasi kecil lain untuk masuk kota," terang Sultan.
Sementara itu,Penjabat (PJ) Wali Kota Jogja, Sumadi mengatakan pada tahun 2023 ini pihaknya akan melakukan percobaan melarang bus pariwisata masuk di dalam Kota Jogja.
"Memang tahun 2023 kita mencoba merencanakan bus tidak masuk di dalam kota," kata Sumadi di komplek Kepatihan.
"Prinsipnya pak Gubernur setuju dan Menhub setuju nanti kita dapat 2,6 hektare lahan di Terminal Giwangan untuk parkir bus wisata," lanjutnya.
Nantinya, Sumadi melanjutkan, bus pariwisata akan parkir di sekitar Terminal Giwangan, lalu wisatawan akan diantar dengan menggunakan shuttle bus yang disediakan.
"Wisatawan nanti disana (parkir) ada shuttle yang mengantar ke kota," lanjutnya.
Sedangkan pengadaan shuttle bus sendiri, Sumadi memberikan 2 alternatif, yakni shuttle bus dianggarkan melalui Kementerian Perhubungan atau mengefektifkan Bus Transjogja.
"Rencana ada 2 alternatif dari kementerian kalau tidak kita efektifkan Transjogja pada Sabtu dan Minggu atau long weekend kita alokasikan jadi shuttle. Transjogja tarif seperti biasa tarif murah hanya Rp 2.500," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menyambut baik wacana ini. Selain dapat mengurai kemacetan, menurutnya, wacana ini dapat membuat persebaran wisatawan dapat merata di wilayah DIY.
"Ide yang sangat bagus untuk mengurai kemacetan dan mendorong persebaran agar tidak timpang kabupaten dan kota saya kira masing-masing punya daya tarik," jelasnya.
(apl/ahr)