.webp)
Di dalam kehidupan bermasyarakat, kita biasanya mengenal satuan wilayah berupa Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW). Namun, hal itu ternyata tidak berlaku di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ternyata, di Bantul hanya ada RT tanpa memiliki RW. Hal ini sudah berlangsung sejak belasan tahun silam. Tentu saja, jabatan ketua RW juga tidak ada di sini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DPMK) Bantul Sri Nuryanti mengatakan penghapusan RW sudah berlangsung sejak lama. Hal itu mengacu aturan yang dikeluarkan Pemkab Bantul.
"Setahu saya RW dihapus itu sekitar tahun 2009. Alasannya, karena di sini kan ada pedukuhan sehingga tidak (perlu) ada RW," kata Sri saat dihubungi detikJateng, Senin (6/3/2023).
Pasalnya, kata Sri, peran kepala pedukuhan atau dukuh di Bantul cukup penting. Hal ini membuat kepala pedukuhan di daerah itu lebih dipandang jika dibandingkan dengan ketua RW. Hal itu membuat Pemkab Bantul memilih menghapuskan RW.
Menurut Sri, penghapusan RW ini ternyata sangat efektif dan memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi.
"Ya efektif dong (dampak RW dihapuskan di Bantul), kan perannya dukuh. Kalau di masyarakat pedesaan kan orang itu memandangnya dukuh bukan RW. Kalau RW kan jabatan sampiran dan kalau ada apa-apa kadang tidak standby," ujarnya.
Apalagi, tugas pokok dan fungsi kepala padukuhan sudah diatur sedemikian rupa sehingga memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini berbeda dengan ketua RW yang biasanya memiliki pekerjaan lain sehingga tidak bisa ditemui oleh warga sewaktu-waktu.
"Kalau dukuh kan ada aturan mainnya, harus ada di kantor, dan ada jam pelayanannya. Kalau RT/RW kan tokoh masyarakat yang punya pekerjaan lainnya. Jadi dukuh langsung RT kalau di Bantul itu," imbuhnya.
(ahr/rih)
