.webp)
Para mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022 ini memang kompak. Mereka tiba-tiba mengikuti perkuliahan dengan berseragam SMA.
Tentu saja, aksi tersebut membuat dosen yang datang terkejut. Bukannya marah, dosen tersebut akhirnya justru sempat berfoto bersama dengan para mahasiswa nyentriknya.
Aksi itu juga diabadikan dengan video berdurasi 30 detik kemudian diunggah di TikTok oleh akun @kiwiikiwaaaw. Berita mengenai ulah unik para mahasiswa itu menjadi salah satu berita yang paling populer di detikJateng selama sepekan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Disiapkan Sejak Lama
Pemilik akun @kiwiikiwaaaw, Raden Sasya Tazkiya Nafsi menceritakan aksi itu sudah dipersiapkan sejak lama. Mereka merencanakannya sejak semester lalu.
"Awalnya itu kita sudah rencanain ini dari semester kemarin, dari habis UTS kayaknya sudah ada obrolan yuk kita ke kampus pakai seragam SMA," kata Sasya saat dihubungi via telepon, Selasa, (21/2/2023).
 Mahasiswa UGM mengenakan seragam SMA. Foto: Tangkapan layar |
Demi kekompakan, saat liburan semesteran, para mahasiswa pulang ke rumah untuk mengambil seragam SMA-nya masing-masing.
"Akhirnya pada pulang kampung libur semester itu, hampir tiap hari ada yang ngingetin di grup angkatan jangan lupa bawa seragam. Akhirnya alhamdulilah semua bawa seragamnya, yang nggak pulang itu kebanyakan minjem juga sama teman-teman UGM di prodi lain," Kata Sasya.
Ide Awal
Adapun ide awal aksi tersebut ternyata tidak lepas dari dampak pandemi. Selama sekolah di SMA, mereka lebih banyak mengikutinya secara daring.
"Waktu itu kemarin kan selama SMA ada pandemi, kurang merasakan euforia sekolah selama SMA. Ya ingin nostalgia ya bahasanya, sehari jadi anak sekolah lagi, begitu," ujar Sasya.
Tanggapan Pihak Kampus
Meski sempat membuat dosen kaget, pihak kampus tidak mempersoalkan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Mereka menghargai ekspresi para mahasiswa tersebut.
Menurut Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi UGM, Muhammad Kamal, tidak ada permasalahan terkait ekspresi para mahasiswa tersebut.
"Itu spontanitas dari teman-teman mahasiswa pas minggu pertama kuliah. Mereka ingin sesuatu yang berkesan untuk mereka atau bagaimana begitu. Waktu kuliah memang banyak kunjungan dari SMA, dosen agak kaget juga ini mahasiswa beneran atau bukan," kata Kamal via telepon, Selasa (21/2/2023).
"Enggak ada masalah, itu bentuk ekspresi, nggak ada pelanggaran apapun. Jadi kita ada koridor selama tidak merugikan orang lain tidak merugikan konstitusi itu enggak apa-apa," jelas Kamal.
(ahr/ahr)
