.webp)
Juru Supit Bogem merupakan tempat khitan yang legendaris di Jogja. Saking legendarisnya banyak mitos di antara kalangan 'alumni' Bogem.
Salah satunya, ada orang yang meyakini bahwa doa yang dipanjatkan saat proses sunat banyak terkabul. Pranyoto, warga Sleman salah satu orang yang mendengar mitos itu.
"Jadi ada anggapan atau sugesti kalau sunat di sana itu kebanyakan nanti besarnya jadi 'orang'," ujar Pranyoto kepada detikJateng, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pranyoto menyebut laki-laki di keluarga besarnya kebanyakan sunat di Bogem. Termasuk dirinya dan menurun ke anaknya sekarang. Dia pun tidak mengetahui secara pasti kenapa keluarganya sunat di situ.
"Dari keluarga memang dari dulu sunat di Bogem, ya merasa mantap saja kalau sunat di situ," ucapnya.
Pengelola Juru Supit Bogem, Budi Harjanto juga tak mengetahui kapan mitos itu bermula. Tapi dirinya bersyukur jika ada orang yang sunat di Bogem kemudian saat dewasa menjadi orang sukses.
Memang ketika proses sunat berlangsung, pasien atau anak yang disunat akan diajak untuk melafalkan doa sesuai kepercayaan masing-masing.
"Alhamdulillah, jadi kita itu juga disampaikan ya pakai doa, di sini juga dituntun, ditanya 'cita-citanya apa? Jadi dokter, amin' ya mungkin banyak yang tercapai mungkin ada yang tidak ya wajar. Tapi alhamdulillah banyak cerita, tapi saya ya nggak tahu wong setelah supit itu nggak kenal," ujar Budi.
Dari cerita yang dia dengar, ada juga orang sunat di Bogem karena nazar. Misalnya, ada pasutri yang belum dikaruniai anak, lalu bernazar akan menyunatkan anak laki-lakinya di Bogem.
"Yang nazar aja banyak, misalnya anaknya sakit, kalau sembuh nanti gede sunat ke Bogem," katanya.
Pasien yang sunat di Bogem pun bukan hanya sebatas warga Jogja dan sekitarnya. Namun dari Sabang hingga Merauke. Bahkan warga negara asing juga pernah sunat di Bogem.
"Dari Sabang sampai Merauke, (dari) luar negeri ada. Saya nggak tahu yang bawa siapa," tutupnya.
(aku/aku)
