Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul angkat bicara soal fenomena dua warna air di perairan Pantai Baron. Begini penjelasan DKP.
"Untuk kondisi perairan Baron yang menjadi dua warna biru dan cokelat, diakibatkan karena adanya banjir di sungai bermuara di Pantai Baron," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi kepada detikJateng, Selasa (21/2/2023).
Selanjutnya, kata Wahid, aliran sungai yang banjir dan bermuara di Pantai Baron berwarna cokelat karena membawa sedimen tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aliran sungai yang bermuara di Baron itu membawa sedimen tanah, sehingga terbawa ke perairan laut yang mengakibatkan kondisinya menjadi dwi warna," jelasnya.
Biasa Terjadi saat Musim Hujan
Wahid juga menyebut fenomena itu sudah sering terjadi di perairan Gunungkidul, khususnya Pantai Baron. Karena itu, Wahid menganggap kejadian itu biasa saja.
"Iya itu fenomena biasa yang terjadi setiap musim penghujan, dengan kadar yang bervariasi karena faktor erosi tersebut," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, video penampakan dua warna air, biru dan cokelat, di perairan Kabupaten Gunungkidul beredar di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi di perairan Pantai Baron.
"Sampun memudar sak menika (sudah memudar sekarang)," kata Sekretaris SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto kepada detikJateng, Selasa (21/2).
Sementara itu Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul, Marjono mengatakan fenomena dua warna air di perairan Pantai Baron itu terjadi sejak pekan lalu.
"Saat ini sudah tidak secokelat kemarin, istilahnya sudah mulai jernih. Karena kejadian sudah sejak Jumat (17/2) jadi sudah hampir seminggu. Tapi biasanya kalau seminggu tidak terjadi hujan sudah mulai jernih kok," ujar Marjono.
(rih/apl)