Hujan deras yang mengguyur Kapanewon Dlingo, Bantul, hari ini membuat sebuah talut ambrol dan menimpa rumah warga. Hal itu membuat rumah tersebut rusak sehingga penghuninya harus diungsikan.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Lukluk Firmansyah menjelaskan, bahwa longsornya talut terjadi pukul 11.30 WIB.
"Betul, jadi ada gerakan tanah di Dlingo siang tadi," katanya kepada detikJateng, Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerakan tanah itu, kata Aka, membuat bagian depan rumah warga bernama Paijo di Ngenep tertimpa material longsoran. Beruntung saat itu tidak ada satu orang pun di teras rumah Paijo.
"Bagian depan rumah milik Paijo rusak akibat tertimpa material longsor, tidak ada korban jiwa. Sedangkan untuk estimasi kerugian materi mencapai sekitar Rp 100 juta," ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa, Aka menyebut ada satu kepala keluarga yang terpaksa mengungsi. Hal itu sebagai antisipasi kemungkinan ada longsoran susulan.
"Sementara ada satu KK yang terdiri dari tiga jiwa terdampak dan untuk sementara mengungsi di rumah saudaranya," ucapnya.
Aka menambahkan, hingga saat ini relawan BPBD Bantul dan warga masih melakukan pembersihan material longsoran.
"Ini masih dalam proses oleh pihak Kalurahan, FPRB, relawan dan warga," katanya.
(ahr/aku)