Muncul Duet Anak Jokowi-Rudy, Pakar Singgung Politik Tak Milik 1- 2 Keluarga

Muncul Duet Anak Jokowi-Rudy, Pakar Singgung Politik Tak Milik 1- 2 Keluarga

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 30 Jan 2023 14:12 WIB
Erina Gudono dan Kaesang Pangarep di Puro Mangkunegaran Solo, Sabtu (21/1/2023).
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Puro Mangkunegaran Solo, Sabtu (21/1/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Jogja -

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dikabarkan tertarik terjun ke politik. Lalu muncul pula wacana Kaesang dipasangkan dengan Rheo Fernandes, putra Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy), di Pilkada Solo. Begini komentar pakar politik UGM, Wawan Mas'udi.

Menurut Wawan Mas'udi, munculnya wacana yang memasangkan Kaesang dengan Rheo di Pilkada Solo bisa mendegradasi demokrasi di tingkat lokal. Wawan mengatakan politik bukan hanya milik beberapa keluarga.

"Politik itu bukan punya satu dua orang keluarga atau tiga empat orang tokoh. Politik dalam konteks ini kepemimpinan politik yang demokratis. Atau kalau kita bicara soal sistem pemilihan demokratis kan bukan hanya punyanya satu dua orang saja. Mestinya punyanya publik," kata Wawan saat dihubungi detikJateng, Senin (30/1/2023).

Wawan menjelaskan politik yang sehat harus diawali dengan mendiskusikan soal tantangan yang bakal dihadapi ke depan, bukan langsung membahas sosok yang dimunculkan ke publik.

"Saya kira perdebatannya dibawa ke situ, tidak bicara langsung si A si B si C apalagi nanti pasti akan si D atau si E yang jadi pemimpin, itu kurang pas. Kalau bicara langsung orang, itu kan seperti menutup pintu bagi siapapun ya, itu membuat perkembangan demokrasi khususnya di tingkat lokal semakin tidak sehat," urainya.

Wawan enggan membicarakan soal peluang keduanya bisa berpasangan dalam Pilkada Solo 2024. Menurutnya, yang paling penting dibicarakan kini adalah penyelesaian tantangan yang dihadapi masyarakat Solo.

"Saya lebih bicara soal membangun tradisi demokrasi yang sehat itu harus dilakukan, tidak dimulai dengan mengajukan si A atau si B, ini menunjukkan situasi demokrasi kita semakin tidak sehat, semakin tidak berkualitas ketika diawali dengan bicara sosok tidak diawali dengan tantangan masyarakat. Itu membuat demokrasi kita mengalami degradasi yang luar biasa," tegasnya.

Wawan berujar, menjelang berakhirnya masa jabatan Gibran justru menjadi momentum bagi masyarakat untuk melakukan refleksi kepemimpinan.

"Ini saat yang bagus ketika menjelang berakhirnya masa kepemimpinan itu, penting bagi masyarakat dan komunitas masyarakat di Solo, apakah tantangan yang dihadapi masyarakat cukup di address dengan kepemimpinan yang ada? Kepemimpinan baru menawarkan cara baru apa untuk bisa menangani, mestinya begini urutannya, sehingga kita semakin sehat kerjanya politik di tingkat lokal," pungkasnya.

Untuk diketahui, kabar ketertarikan Kaesang terjun ke dunia politik diungkapkan oleh kakaknya, Gibran Rakabuming Raka yang juga Wali Kota Solo. Sedangkan wacana memasangkan Gibran dengan Rheo disampaikan anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Solo yang juga Wakil ketua DPC PDIP Solo, Suharsono.



Simak Video "Kagetnya Jokowi-Gibran saat Kaesang Sebut Tertarik Terjun ke Politik"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT