Satu unit ekskavator terjebak di danau buatan atau area 2 Kebun Buah Mangunan, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, selama bertahun-tahun. Pemiliknya telah mengikhlaskan ekskavator tersebut.
"Lha tidak ada yang berani (mengevakuasi). Tidak tahu, yang jelas pemiliknya sudah ikhlas karena tidak berani menarik, dan pakai crane juga tidak bisa itu (karena sulitnya crane masuk ke lokasi)," ucap Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo, kepada detikJateng, Selasa (18/1/2023).
Ekskavator itu dulunya berada di sana untuk mengeruk lumpur. Namun nahas ekskavator itu tak bisa lagi dibawa keluar dari danau tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dulu (ekskavator) mengeruk lumpur, memperdalam danau dan pas diangkat lagi tidak bisa. Jadi belum selesai sudah masuk itu ekskavatornya," lanjut Joko.
Joko menambahkan, ekskavator yang terjebak itu seperti ada sesuatu yang menahannya. "Tidak tahu itu ada kaitannya dengan mistis atau tidak. Tapi itu tidak bisa (diangkat), seperti digondeli (ada yang menggondeli) itu," ujarnya.
Menurut salah satu karyawan, Sugiarto (43), pihak Kebun Buah Mangunan tidak pernah menyampaikan bahwa terjebaknya satu ekskavator di danau buatan itu karena berkaitan dengan hal mistis.
"Kalau di medsos ada yang bilang kaitannya dengan mistis, itu dari kami malah tidak pernah menyampaikan hal tersebut. Karena terkait hal mistis di mana-mana ada, tapi kan kebanyakan orang awam tidak bisa melihat jadi sulit membuktikannya," ucap Sugiarto kepada detikJateng.
Sugiarto menyebut, beberapa kali pernah mendengar upaya dari pengepul besi untuk menaikkan ekskavator tersebut. Namun, hingga saat ini tidak terealisasi karena belum tercapai kesepakatan harga antara pemborong dan pengepul.
"Pernah ada beberapa, istilahnya pengepul untuk menaikkan tapi belum tercapai kesepakatan harga. Untuk CPU diambil pemborongnya," ucapnya.
(sip/sip)