.webp)
Sebuah sekolah dasar (SD) negeri yang terletak di Padukuhan Sonoharjo, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Sleman sepintas sama seperti sekolah pada umumnya. Namun jika diperhatikan lebih cermat sekolah tersebut memiliki nama yang tidak biasa.
Lazimnya, penamaan sekolah biasanya mengikuti nama daerah. Namun, sekolah tersebut memiliki nama yang unik yakni SDN Bokong. Dalam KBBI, bokong berarti pantat, atau belakang, bisa juga berarti pinggul. Lalu bagaimana sejarah penamaan sekolah tersebut?
Kepala SDN Bokong Suisdiyati mengatakan SDN Bokong sudah berdiri sejak tahun 1975 dan awalnya merupakan SD inpres. Mengenai penamaan itu tak lepas dari sejarah berdirinya kampung tempat sekolah berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kepala Sekolah Dasar Negeri Bokong Suisdiyati. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng |
Walaupun, Suisdiyati tidak bisa menemukan bukti kuat dan hanya berdasarkan cerita para sesepuh. Konon, kata Suisdiyati, wilayah itu menjadi jalur dakwah dari Sunan Kalijaga dan kebetulan saat singgah warga memberikan semacam ingkung (hidangan ayam utuh).
"Secara yuridis saya tidak tahu pasti, tapi pernah tanya ke yang sudah lama di sini itu dulu pernah di sini itu katanya Sunan Kalijaga dakwah ke sini," kata Suisdiyati saat ditemui wartawan, Kamis (19/1/2023).
"Secara bukti yang sejarah, situs dan lain sebagainya nggak bisa dilacak. Dari situ lah desa di sini diberi nama bokong," lanjutnya.
Sepengetahuannya, dulunya daerah Sonoharjo bernama Bokong. Hanya saja seiring berjalannya waktu diubah menjadi Sonoharjo yang terus dipakai hingga saat ini.
"Tapi nama SD nya tidak (berubah). Saya juga tanya-tanya kok namanya tidak sesuai dengan nama desanya," ucapnya.
(apl/sip)
