6 Fakta soal Belasan Siswa SMPN 1 Cangkringan Sleman Kesurupan

6 Fakta soal Belasan Siswa SMPN 1 Cangkringan Sleman Kesurupan

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 17 Jan 2023 06:30 WIB
interior of a school classroom with wooden desks and chairs. nobody around. 3d render
ilustrasi sekolah.Foto: Getty Images/iStockphoto/tiero
Solo -

Belasan siswa SMPN 1 Cangkringan, Sleman, disebut mengalami kesurupan saat upacara bendera kemarin. Pihak sekolah pun memulangkan siswa lebih awal. Merespons kabar tersebut, Bupati Sleman meminta seluruh sekolah menguatkan pelajaran rohani.

Dirangkum dari liputan tim detikJateng pada Senin (16/1), berikut sederet fakta seputar kasus kesurupan di SMPN 1 Cangkringan.

1. Viral di Medsos

Kabar siswa kesurupan itu beredar diposting oleh akun Twitter @merapi_uncover. Dalam postingan itu disebutkan lokasi SMP itu berada di lereng selatan Merapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan pula dalam postingan itu ihwal adanya armada TIM SAR untuk mengevakuasi para siswa yang kesurupan ke rumah masing-masing.

Kepala SMPN 1 Cangkringan Hadi Suparno mengkonfirmasi peristiwa itu terjadi di sekolahnya.

ADVERTISEMENT

2. Berawal Saat Upacara

Hadi mengatakan, kejadiannya berawal saat ada salah seorang siswa yang mengaku pusing saat upacara bendera. Oleh tim unit kesehatan sekolah (UKS) , siswa itu kemudian dibopong.

Saat dibopong itulah kemudian ada anak yang histeris. Menurut Hadi, teriakan itu menjadi pemicu siswa lain ikut histeris.

"Beberapa yang takut terus ada yang histeris, teman-teman yang lain karena dengar teriakan juga takut, juga akhirnya beberapa anak ikut teriak takut. Jadi itu," kata Hadi saat dihubungi wartawan, Senin (16/1/2023).

3. Histeris yang Merembet

Menurut Hadi, awalnya ada tiga siswa yang histeris lalu merembet menjadi belasan siswa.

"Ya sekitar belasan, tapi intinya sebenarnya hanya tiga, tapi itu teman yang dengar ikut-ikutan takut. Sekarang sudah mandali (aman terkendali)," ungkapnya, kemarin.

4. Ustaz hingga 'Orang Pintar'

Untuk menenangkan belasan siswa yang histeris itu, pihak sekolah dibantu petugas dari TRC BPBD DIY hingga Polsek Cangkringan.

"Tadi juga ada beberapa orang ustaz atau orang pintar juga ikut membantu," jelas Hadi.

5. Dipulangkan Lebih Awal

Pihak sekolah lalu mengambil kebijakan untuk memulangkan siswa lebih awal. Langkah itu diambil agar tidak ada siswa lain yang mengalami hal serupa.

"Jam 07.30 WIB (kejadiannya), pulang sekitar pukul 09.00 WIB. Dipulangkan bertahap agar tidak ada penumpukan orang tua yang menjemput," kata Hadi.

6. Bupati: Kuatkan Pelajaran Rohani

Merespons peristiwa yang terjadi di SMPN 1 Sleman kemarin pagi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta seluruh sekolah menguatkan kembali pelajaran rohani.

"Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Kustini dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).

Kustini enggan menyebut peristiwa tersebut sebagai kesurupan. Melainkan sejumlah pelajar yang histeris karena ketakutan.

"Peristiwanya tadi pagi pada saat upacara bendera. Tapi bukan kesurupannya, hanya sejumlah pelajar yang pada histeris teriak-teriak karena ketakutan," sebutnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads