Geger Belasan Siswa SMP di Sleman Kesurupan, Sekolah Beri Penjelasan

Geger Belasan Siswa SMP di Sleman Kesurupan, Sekolah Beri Penjelasan

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 16 Jan 2023 14:02 WIB
Ilustrasi siswa atau sekolah
Ilustrasi sekolah (Foto: Getty Images/GlobalStock)
Sleman -

Sejumlah siswa SMP negeri di Sleman dikabarkan mengalami kesurupan. Kabar itu kemudian viral di media sosial.

Dilihat detikJateng, Senin (16/1/2023), kabar itu diposting oleh akun Twitter @merapi_uncover. Dalam postingan itu disebutkan lokasi SMP berada di lereng selatan Merapi.

"[Breaking News] Siang ini Senin 16 Januari
2023 terjadi kesurupan massal di salah satu SMP Negeri di lereng selatan Merapi. Akibat kejadian tersebut banyak siswa di pulangkan lebih awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Armada TIM SAR juga di kerahkan untuk evakuasi siswa yang kesurupan ke rumah masing masing," tulis akun tersebut.

Dari informasi yang diterima detikJateng, peristiwa itu terjadi di SMPN 1 Cangkringan. Kepala SMPN 1 Cangkringan Hadi Suparno saat dimintai konfirmasi mengatakan kejadian itu bermula saat upacara.

ADVERTISEMENT

"Ceritanya begini tadi pas upacara ada anak yang pusing, terus ditolong oleh tim UKS, dibawa ke UKS. Nah tadi mungkin karena mau dipapah supaya lebih cepat, tadi dibopong agar lebih cepat ke UKS," kata Hadi saat dihubungi wartawan, Senin (16/1/2023).

Saat dibopong itu, kemudian ada anak yang histeris. Menurut Hadi, dari teriakan itu kemudian menjadi pemicu siswa lain ikut histeris.

"Beberapa yang takut terus ada yang histeris, teman-teman yang lain karena dengar teriakan juga takut, juga akhirnya beberapa anak ikut teriak takut. Jadi itu," jelas dia.

Menurut Hadi, awalnya ada tiga orang yang histeris dan kemudian merembet ke siswa lain. Dia menyebut ada belasan siswa yang ikut histeris.

Namun, saat ini semua sudah bisa ditenangkan. Para siswa juga telah diantar ke rumah masing-masing.

"Sebetulnya yang sering histeris itu ada sekitar tiga, tapi kalau tadi memang teriakannya banyak yang dengar kemudian takut sehingga akhirnya ikut takut juga," ucapnya.

"Ya sekitar belasan, tapi intinya sebenarnya hanya tiga tapi itu teman yang dengar ikut-ikutan takut. Sekarang sudah mandali (aman terkendali)," imbuhnya.

Lebih lanjut, Hadi mengatakan untuk menangani peristiwa itu dibantu petugas dari TRC BPBD DIY. Selain itu, sekolah juga mendatangkan ustaz untuk menenangkan siswa yang histeris.

"Ada (TRC BPBD DIY) ikut (membantu), dari Polsek (Cangkringan) pun ikut membantu menenangkan. Tadi juga ada beberapa orang ustaz atau orang pintar juga ikut membantu," ungkapnya.




(ams/apl)


Hide Ads