Melon Hikapel banyak dijumpai di swalayan atau retail di Jogja, Jawa Tengah, dan Jabodetabek. Melon ini juga dikembangkan menjadi salah satu produk ekspor buah-buahan Indonesia.
Berkolaborasi dengan beberapa perusahaan nasional dan internasional, Budi dan tim memproduksi melon ini dalam skala besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga bekerja sama dengan mitra dalam pengembangan benih melon Hikapel. Sehingga benih melon ini juga siap dipasarkan sebagai benih unggul untuk menguatkan industri benih nasional.
Terobosan Baru, Baby Melon
Setelah era handy melon di Indonesia, pada 2021 diluncurkan lagi baby melon hikapel. Melon ini lebih kecil dan mudah dibawa. Melon seukuran apel ini hanya berbobot 250 gram per buah. Permukaan kulit baby melon hikapel juga mirip dengan apel yang halus.
"Ukuran buahnya mini, karakteristiknya sama dengan melon Hikapel. Dari segi rasa, baby melon Hikapel memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan aroma wangi yang khas," terang Budi.
"Varietas ini sudah tercatat dalam Daftar Umum PVT dan terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, ditanam dengan aman sehingga bebas dari senyawa ethrel dan pestisida," pungkasnya.
Sekitar 25 tahun fokus meneliti melon, Budi dan tim telah menghasilkan inovasi 17 produk, 16 di antaranya bisa dikonsumsi. Sedangkan satu produk melon lainnya, yakni gama melon parfum, yang dimanfaatkan untuk bahan baku parfum, sampo, dan lainnya.
Melon-melon hasil riset ini dibudidayakan di sejumlah tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu Madurejo, Kalasan, dan Panggang.
(dil/sip)