Jalur Cinomati Kerap Makan Korban, Dihapus dari Google Maps Saat Nataru

Jalur Cinomati Kerap Makan Korban, Dihapus dari Google Maps Saat Nataru

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Minggu, 01 Jan 2023 08:27 WIB
Jalur Cinomati di Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Jumat (30/12/2022).
Jalur Cinomati Bantul, Jumat (30/12/2022). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Banyaknya tanjakan dan turunan ekstrem di jalur Cinomati, Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Bantul jalur itu rawan kecelakaan lalu lintas. Jalur ini bahkan diusulkan untuk dihapus sementara dari peta digital Google Maps untuk mengurangi resiko timbulnya korban saat liburan Nataru.

"Kecelakaan sering ada karena kemungkinan besar karena mereka belum tahu medannya," kata Dukuh Cegokan Sugito (55) saat ditemui detikJateng di kediamannya, Cegokan, Bantul, Jumat (30/12/2022).

Selain itu, kebanyakan laka lantas yang terjadi menimpa pengendara dengan kendaraan bermotor jenis matik yang menuruni jalur Cinomati. Menurut Sugito, hal itu karena sebelum menuruni jalur Cinomati pengendara sudah menggunakan rem dan saat menuruni jalur tersebut rem menjadi panas lalu blong.

"Biasanya yang menggunakan kendaraan jenis matik, karena kan jalannya turunan curam ya dan rem sudah panas lalu kosong remnya dan terjadi kecelakaan," ujarnya.

Kendati demikian, dia menyebut sebagian besar korban laka lantas di jalur Cinomati tidak mengalami luka parah. Terlebih intensitas kejadian laka lantas saat ini sangat berkurang.

"Ada (laka lantas di jalur Cinomati) tapi tidak parah, hanya luka luar saja karena sudah ada FPRB yang berjaga di pos pemantauan. Selain itu di setiap tikungan atau turunan curam telah dipasangi ban bekas," ujarnya.

Terkait korban laka lantas hingga berujung meninggal dunia, Sugito menyebut ada. "Kalau korban yang sampai meninggal itu ada, satu kalau tidak dua dan terjadi saat medio 2020-2021," katanya.

Selain laka lantas, Sugito mengungkapkan bahwa jalur Cinomati rawan terjadi bencana alam. "Kerawanan itu memang gunung itu ada tanah longsor, pohon tumbang, seperti itu biasanya," ujarnya.

Bahkan, beberapa lampu penerangan di jalur Cinomati juga belum berfungsi maksimal. Mengingat di beberapa titik ada lampu penerangan jalan yang mati.

"Itu penerangan itu ada tapi belum sepenuhnya menyala semua. Seperti saat ini ada beberapa lampu ada yang mati," katanya.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul Adib menambahkan, penyebab rawannya jalur Cinomati akan kecelakaan lalu lintas dan bencana alam adalah karena kondisi geografisnya. Karena itu, Adib mengimbau kepada pengendara yang belum pernah melintas jalur Cinomati untuk tidak nekat melintas.

"Jalan kecil dan rawan longsor serta tanjakan yang tinggi. Jadi kalau yang tidak menguasai medan diharapkan tidak melalui itu (jalur Cinomati) karena berpotensi rawan kecelakaan juga," katanya.

Jalur Cinomati akan dihapus dari peta digital selama Nataru. Simak di halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT