Monumen Mobil Kijang di Jalan Nasional Jogja-Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi penanda peristiwa kecelakaan empat pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Warga sekitar ternyata sering menemukan adanya sesajen di lokasi monumen tersebut.
"Di sekitar situ (Monumen Kijang) sering ditemukan sesajen, kadang kembang tujuh rupa. Biasanya dibuang sama orang nggak bertanggung jawab. Nah setelah itu pasti ada aja kecelakaan," ujar Atik (39) saat berbincang dengan detikJateng di rumahnya, sekitar 100 meter dari Monumen Kijang, Rabu (28/12/2022).
Monumen Mobil Kijang ini berada di Jalan Jogja-Wates, Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo. Atik menuturkan lokasi itu rawan kecelakaan lalu lintas.
"Belum lama ada kecelakaan di sini, sekitar awal Desember lah. Yang meninggal 1 orang udah bapak-bapak," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain temuan sesajen, Atik mengatakan tak sedikit warga yang menjumpai sosok misterius di sekitar monumen tersebut. Sosok ini sering menggangu pengguna jalan saat malam.
"Yang paling sering itu kemunculan orang nyebrang. Nah nyebrangnya pasti pas kendaraan lagi melaju kencang, sehingga pengendara harus ngerem mendadak. Sampai hari ini nggak ada yang tahu sosok itu sebenarnya apa," ujarnya.
Sebagai warga sekitar, Atik mengaku terbiasa mendengar cerita horor terkait Monumen Kijang. Sejak monumen itu berdiri pada 2009, kesan angker langsung terasa di area sekitar.
"Memang di sana itu kesan angkernya kuat. Singup (seram) gitu lho hawanya, apalagi kalau malam pasti merinding kalau lewat situ," ujarnya.
Terlebih monumen itu jauh dari permukiman penduduk. Bangunan terdekatnya ialah gedung bekas kantor dinas. Gedung di seberang monumen itu pun sudah lama kosong.
"Nah kesan angker makin kuat karena gedung itu juga," jelas Atik.
Tak hanya warga sekitar, kesan horor di Monumen Mobil Kijang juga dirasakan sebagian pengendara. Salah satunya Febriani (29) warga Sleman.
Selengkapnya tentang cerita warga di sekitar Monumen Mobil Kijang Kulon Progo.
Febriani sempat bekerja di Kulon Progo pada 2017. Tiap melewati Monumen Kijang dia mengaku sering merinding.
"Aduh, kalau lewat situ terutama pas pulangnya malam pasti hawanya merinding ya. Ada rasa takut, entah kenapa. Mungkin efek sugesti," ujarnya.
Meski demikian, selama jadi pelaju Kulon Progo-Sleman dia tidak pernah mengalami musibah di jalan. "Alhamdulillah, aman-aman aja, yang penting doa dulu sebelum naik motor," ucapnya.
Seperti diketahui, Monumen Mobil Kijang ini berdiri sejak 2009. Kehadirannya sebagai pengingat para pengguna jalan agar berhati-hati.
Mobil kijang itu punya cerita tersendiri. Mobil ini dulunya jadi saksi bisu kecelakaan maut yang merenggut empat nyawa, seluruhnya pegawai BATAN.
Kecelakaan itu terjadi pada 2006. Lokasi kecelakaannya tak jauh dari monumen itu.