Analisis Dentuman Gunungkidul, BMKG Temukan Anomali Pukul 10.37 WIB

Analisis Dentuman Gunungkidul, BMKG Temukan Anomali Pukul 10.37 WIB

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Jumat, 23 Des 2022 11:08 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Dentuman Misterius di Jabar-Sumsel (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Foto: Ilustrasi Dentuman Misterius (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Kulon Progo -

Dentuman misterius terdengar di sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kemarin siang. Menyikapi hal itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah melakukan analisa dan menemukan adanya anomali.

"Jadi memang kita mencoba untuk identifikasi terkait apa penyebab dari dentuman tersebut ya, berdasarkan sensor seismograf kami yang ada di Kapanewon Gedangsari di Gunungkidul memang terdeteksi anomali pada sekitar pukul 10.37 WIB," ucap Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, Setyoajie Prayoedhie, saat dimintai konfirmasi detikJateng, Jumat (23/12/2022).

Anomali yang dimaksud yaitu adanya getaran mirip gempa bumi. Getaran ini terasa di barat daya Gedangsari sejauh 16 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi anomali ini tidak terkait dengan gempa bumi karena karakteristiknya berbeda. Makanya kami mencoba analisa pergerakan partikel motionya. Berdasarkan analisa tersebut diperkirakan sumbernya berada di barat daya dari Kapanewon Gedangsari, kurang lebih 16 km lah," jelasnya.

Setyoajie mengatakan selain mendeteksi getaran, pihaknya juga melakukan analisa menggunakan alat deteksi suara. Hasilnya ditemukan adanya bunyi-bunyian dengan frekuensi antara 7-12 Hz.

ADVERTISEMENT

Suara ini ditemukan di sekitar Gedangsari pada periode sama ketika dentuman terdengar. Dijelaskan Setyoajie, suara dengan frekuensi demikian kemungkinan besar ditimbulkan dari aktivitas manusia.

"Kita juga coba melakukan analisis spektogram untuk melihat rentang frekuensinya, ternyata memang dari analisa ini frekuensi itu berkisar 7-12 hz lah, frekuensi ini memang lebih cenderung merupakan aktivitas buatan, dalam hal ini tentu saja aktivitas manusia ya. Aktivitasnya apa belum bisa kami identifikasi. Apa aja bisa, misalnya nih kalau kita buka tambang pakai bahan peledak. Tapi kayaknya gak memungkinkan kalau di Jogja," ujarnya.

"Bisa juga karena pesawat Sonic boom, jadi ketika pesawat terbang lewat dari kecepatan supersonik bisa memicu ledakan Sonic yang terdengar. Tapi ini perlu ada klarifikasi dari pihak berwenang," imbuh Setyoajie.

Dari dua analisa itu, BMKG lanjut Setyoajie belum bisa menemukan jawaban atas sumber suara dentuman. Oleh karena itu, BMKG juga melakukan identifikasi lewat pengecekan atmosfer dan sambaran petir namun masih nihil.

Atas hal itu, hingga berita ini dibuat belum diketahui pasti sumber dari suara dentuman. BMKG juga masih berupaya melakukan sejumlah analisa lanjutan guna menguak fenomena tersebut.

Diberitakan sebelumnya, informasi soal suara dentuman di Gunungkidul berawal dari postingan salah satu netizen di grub Facebook Info Cegatan Jogja. Dijelaskan bahwa dentuman terdengar pada Kamis (22/12) pukul 11.18 WIB.

Dari informasi tersebut suara misterius ini terdengar di 13 wilayah di Gunungkidul, meliputi Ponjong, Karangmojo, Nglipar, Semin, Ngawen, Wonosari, Playen, Gedangsari, Pracimantoro, Manyaran, Watu Kelir, Cawas dan Patuk. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui sumber suara tersebut.




(ams/sip)


Hide Ads