Rekomendasi Solar Subsidi Belum Turun, Petani Gunungkidul Terpaksa 'Ngecer'

Rekomendasi Solar Subsidi Belum Turun, Petani Gunungkidul Terpaksa 'Ngecer'

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 21 Des 2022 15:33 WIB
Petani di Pedukuhan Jatisari, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (21/12/2022).
Petani di Pedukuhan Jatisari, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (21/12/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Gunungkidul -

Petani pengguna air di Pedukuhan Jatisari, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, kesulitan mengairi sawah mereka akibat belum turunnya rekomendasi pembelian solar dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul. DPP mengaku sudah mengurusnya dan meminta petani bersabar.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Jatisari, Playen, Wasiman mengatakan pengairan sawah bergantung pada sumur bor. Namun sumur bor itu tidak berfungsi beberapa hari ini karena petani kesulitan mengakses BBM bersubsidi jenis solar.

Menurut Wasiman, hingga saat ini rekomendasi pembelian solar untuk petani dari DPP Gunungkidul tak kunjung turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah seminggu diajukan tapi belum ada kejelasan," kata dia kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).

Wasiman mengatakan kelompoknya mendapatkan jatah 400 liter solar bersubsidi yang bisa ditebus di salah satu SPBU setiap bulannya.

ADVERTISEMENT

"Karena rekomendasi belum turun kami terpaksa membeli solar dari warga yang memiliki kendaraan diesel," ujarnya.

Wasiman menambahkan, operasional sumur bor membutuhkan 6 liter solar per jam. Tiap hari, sumur bor dioperasikan selama sekitar 10 jam. Di sisi lain, harga solar dari warga pemilik kendaraan diesel tentu lebih mahal dari harga solar di SPBU.

"Kalau dihitung secara ekonomi jelas tidak masuk. Tapi daripada kekeringan, petani pokoknya yang penting ada dulu saja (solar)," katanya.

Wasiman berharap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mempermudah keluarnya rekomendasi pembelian solar bagi petani. Apalagi saat ini jarang turun hujan, sehingga petani betul-betul kesulitan air.

"Semoga segera ada solusi seperti rekomendasi dipermudah," ucapnya.

Sementara itu Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi mengaku sudah mengetahui adanya keluhan dari petani di Jatisari, Playen. Menurutnya DPP telah memberikan rekomendasi terkait pembelian solar untuk petani.

"Pemberian surat rekomendasi menurut prosedur Hiswana Migas selama 14 hari kerja. Tapi biasanya di sini maksimal 3 hari sudah bisa terbit, kecuali pas hari libur yang menjadikan terkesan lama. Atau sebenarnya rekomendasi sudah terbit, tetapi kelompok tidak segera mengambil itu," kata Rismiyadi.




(dil/rih)


Hide Ads