.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja hingga kini masih mencari alternatif untuk mengatasi persoalan sampah. Mereka kini mencari lokasi untuk membuat instalasi pengolahan sampah.
Mereka harus mencari lahan di daerah lain karena keterbatasan lahan di dalam kota. Adapun beberapa lokasi yang dilirik berada di Kabupaten Gunungkidul.
"Jadi ada perkembangannya, pengadaan tempat untuk pengolahan ya, bukan pembuangan akhir," ujar PJ Wali Kota Jogja, Sumadi kepada wartawan, Senin (28/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumadi mengaku sudah mulai menjalin pembicaraan dengan Pemkab Gunungkidul. Menurutnya, Gunungkidul juga sudah membuka peluang untuk kerja sama.
"Mereka mau tahu dengan kondisi Kota Jogja yang luas lahannya kecil sehingga mau bekerja sama," tambahnya.
Terkait lokasi tempat pengolahan sampah di Gunungkidul, Sumadi menjelaskan ada beberapa alternatif yakni pertama di Paliyan dan kedua di Semanu. Luasan yang dilirik mencapai sekitar 5 hektare.
"Ada beberapa alternatif ada di Paliyan ada di Semanu. Nanti kita jajaki sesuai dengan tata ruang dan kedua kondisi lahannya," ungkapnya.
Produksi sampah di Kota Jogja mencapai 260 ton per hari telah menjadi masalah serius. Dalam sehari Pemkot Jogja baru mampu mengolah 60 ton per hari. Selebihnya akan dibuang ke TPA Piyungan, Bantul.
"Datanya kita 260 ton ya per hari. Kita baru bisa mengolah sekitar 60 (ton)," jelasnya.
Lanjut lanjut Sumadi mengatakan Pemkot Jogja menargetkan pada 2023 hanya sampah organik saja yang diangkut ke TPA. Sementara sampah anorganik diharap bisa diselesaikan di tingkat RW.
(ahr/ams)
