Seorang pria berinisial RK (21) asal Bantul mengaku menjadi korban kejahatan jalanan hingga akhirnya menjadi viral di media sosial. Ternyata, RK terluka akibat terkena sabit saat mencari rumput dan terkena pecahan kaca saat bertengkar dengan pacarnya.
Kasi Humas Polres Bantul I Nengah Jeffry mengatakan, kejadian bermula saat RK yang merupakan warga Kalurahan Srigading, Sanden, Kabupaten Bantul ini mengalami luka di pergelangan tangan kanannya beberapa hari lalu.
Kepada dua warga Sanden berinisial S dan AN, RK mengaku luka tersebut akibat tindak kejahatan jalanan di Jalan Samas-Parangtritis, timur Jembatan Merah Srigading, Sanden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada yang jadi korban kejahatan jalanan, S dan AN yang merupakan warga Kapanewon (Sanden) menyebarluaskan pengakuan RK lewat grup WhatsApp," kata Jeffry kepada wartawan, Sabtu (26/11/2022).
Mengetahui kabar viral tersebut, Unit Reskrim Polsek Sanden melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. "Tapi tidak ada saksi yang melihat atau mendengar tentang kejadian tersebut di lokasi," ungkap Jeffry.
Selanjutnya, Jumat (25/11) kemarin, polisi melakukan pemeriksaan dengan menghadirkan RK dan penyebar informasi tersebut, yakni S (34) dan AN (38).
"Akhirnya yang bersangkutan (RK) mengakui bahwa cerita tersebut bohong, yang benar luka pada tangan kanannya disebabkan karena terkena sabit saat mencari rumput dan terkena pecahan kaca karena bertengkar dengan pacarnya," terang Jeffry.
Polisi lalu meminta mereka bertiga membuat klarifikasi soal kejadian yang sesungguhnya.
"Kami mengimbau kepada warga masyarakat agar tidak mudah menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya. Selalu saring sebelum sharing," imbau Jeffry.
Jeffry mengatakan, penyebar hoaks dapat dijerat Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Ancaman hukumannya tidak main-main, pidana paling lama enam tahun atau denda paling banyak Rp 1 miliar rupiah," ucapnya.
Sementara itu, AN mengaku tidak berniat menyebarkan hoaks lewat grup WhatsApp. "Niatnya agar teman-teman jadi lebih waspada saja," kata N.
(dil/dil)