Sedih! Ada Guru Honorer di Gunungkidul Masih Digaji Rp 300 Ribu Per Bulan

Sedih! Ada Guru Honorer di Gunungkidul Masih Digaji Rp 300 Ribu Per Bulan

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Jumat, 25 Nov 2022 14:29 WIB
Suasana upacara hari Guru di lapangan udara Gading, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Jumat (25/11/2022).
Suasana upacara hari Guru di lapangan udara Gading, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Jumat (25/11/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.
Gunungkidul -

Di tengah peringatan Hari Guru hari ini di Gunungkidul terselip cerita sedih dari nasib para guru tidak tetap (GTT). Diketahui ada seratusan GTT yang ternyata mendapatkan gaji atau honor yang cukup memprihatinkan.

Nominalnya antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu sebulannya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri (FHSN) Gunungkidul Aris Wijayanto.

Aris mengungkapkan saat ini masih ada ratusan GTT yang belum berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Gunungkidul. Menurutnya, gaji GTT khususnya guru pengganti mendapat honor di bawah upah minimum kabupaten (UMK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak lebih dari 500 orang di sekolah negeri, itu yang belum PPPK. Nah, untuk GTT yang guru pengganti itu (honor per bulan) Rp 833 ribu dari Pemkab (Gunungkidul)," terang Aris kepada wartawan, Jumat (25/11/2022).

Selanjutnya, kata Aris, untuk GTT murni honornya tergantung kemampuan sekolah masing-masing. Aris menyebut jika honor GTT murni di Gunungkidul masih terbilang memprihatinkan.

ADVERTISEMENT

"Kalau GTT murni itu tergantung sekolah masing-masing pakai dana BOS. Nah, yang murni (GTT) honornya Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu," ujarnya.

"Dan itu sampai saat ini masih ada tapi tidak banyak. Ya sekitar 100 orang paling yang honornya masih seperti itu (Rp 300-500 ribu per bulan)," lanjut Aris.

Oleh sebab itu, Aris berharap kepada pemerintah agar guru honorer yang memasuki usia pensiun bisa berstatus P3K. Meski diakuinya pengadaan P3K merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.

"Kalau PPPK kebijakan pusat, tapi di Gunungkidul saat ini menyelesaikan 236 yang lolos passing grade (P3K). Harapannya tahun depan untuk yang memasuki usia pensiun bisa diselesaikan (jadi PPPK) juga," katanya.


Sementara itu, peringatan Hari Guru di Gunungkidul diikuti sebanyak 8.000 guru. Peserta mengikuti upacara hari Guru di lapangan udara Gading, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan, 8.000 guru yang ikut upacara merupakan guru PAUD, SD, SMP, SMA sampai SMK dari seluruh Gunungkidul. Menurutnya, peringatan Hari Guru tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena mendapat hadiah dari TNI AU yang bermarkas di Lanud Adisucipto.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya...

"Pemilihan lokasi upacara hari Guru di Gading karena lapangan Pemkab dibongkar dan karena bingung di mana lokasinya Pak Bupati ada ide pakai lapangan udara Gading," kata Nunuk saat dihubungi wartawan, Jumat (25/11).

"Nah, Komandan Lanud (Adisucipto) itu dari 7 bersaudara ternyata 6 di antaranya guru. Sehingga tadi ada hadiah dari Lanud berupa pesawat lewat dan membentangkan spanduk Hari Guru," lanjut Nunuk.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengapresiasi apa yang telah dilakukan TNI AU saat peringatan hari Guru di Lanud Gading. Menurutnya, hal tersebut menambah semangat para Guru dalam mengabdi untuk mencerdaskan anak-anak.

"Peringatan hari Guru kali ini sangat luar biasa, karena ada dukungan dari TNI AU juga tadi," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/ams)


Hide Ads