Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMN) bersama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IKPM) Jawa Barat serta Perhimpunan Mahasiswa Cianjur Sugih Mukti (Pancaniti) menggelar doa bersama untuk korban gempa bumi Cianjur. Doa bersama dilaksanakan di Titik Nol Kilometer Jogja.
Ketua AMN Altingia Arie menjelaskan selain doa bersama juga dilakukan penggalangan dana oleh IKPM Jabar dan Pancaniti.
"Pancaniti akan berangkat hari Jumat ke Cianjur sambil membawa bantuan dan donasi yang kita kumpulkan selama ini," ujarnya kepada wartawan di sela acara doa bersama, Rabu (23/11/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu anggota Pancaniti yang berkuliah di Jogja, Azhar Jauhhari, menjelaskan keadaan yang dialami keluarganya di Cianjur saat ini.
"Kondisi di sana kebetulan saya baru VC (video call) sama keluarga semuanya, alhamdulillah keluarga aman. Cuma ada beberapa saudara dari informasi keluarga besar beberapa luka-luka, beberapa anak kecil yang ketimpa genting rumahnya, ada yang sampai (mendapat) delapan jahitan," terangnya setelah acara doa bersama.
Berharap Ada Bantuan untuk Biaya Hidup di Jogja
Selain itu, Azhar juga menyoroti mahasiswa anggota Pancaniti lain yang berkuliah di Jogja. Keberlangsungan hidup dan pendidikan mereka di rantau, menurut Azhar juga perlu diperhatikan.
"Dari data yang sudah kita dapat ada 118 orang itu yang sudah kejaring, sisanya lebih dari 200 (orang)," ungkapnya.
Azhar meminta bantuan kepada pemerintah dan warga masyarakat untuk juga membantu mahasiswa asal Cianjur di Jogja. Ia pun juga sudah menghitung dana yang diperlukan untuk menyambung hidup anggota Pancaniti.
"Kita coba menarik pemerintah untuk menyorot banyak anak-anak yang kuliah di Jogja asal Cianjur. Mereka tidak punya biaya hidup, mereka tidak punya uang sebulan ke depan. Mereka mau minta uang juga kondisi orang tua mereka sedang tidak memungkinkan. Kepada elemen masyarakat, kepada pemerintah, kepada pengusaha yang ada di Jogja untuk membantu saudara-saudara kita (dari Cianjur) yang kuliah di sini," ujarnya.
"Dana yang kita butuhkan dari hasil survei kemarin itu, kita membutuhkan Rp 225 juta untuk biaya (hidup) satu bulan. Satu orang itu butuh Rp 1,5 Juta, minimal itu Rp 1 juta per bulan, normalnya segitu untuk biaya hidup di Jogja," imbuhnya.
(rih/ahr)