Mbah Parti dan beberapa warga lain tinggal di kompleks makam tua dekat Taman Sari, Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Jogja. Aktivitas mereka bahkan berdampingan dengan keberadaan makam tersebut. Apa kata Lurah Patehan?
"Makam itu kan sudah ada saja sejak dulu, bukan makam baru. Ada warga di situ baru dibuka makam kan tidak. Tidak ada masalah terkait keberadaan makam itu, dalam artian dikelola warga ya untuk pemeliharaan masih ya diopeni (dirawat) dibersihkan," kata Lurah Patehan Gunawan Sigit Putranto saat ditemui di kantornya, Jogja, Rabu (16/11/2022).
Gunawan menyebut keberadaan warga di kompleks makam tua itu sekaligus merawat makam-makam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih kental dengan adab budaya Jawanya, ya memang warga di sini sangat peduli dengan budaya termasuk kuburan itu," ucap Gunawan.
Dia mengungkap makam-makam tua itu di antaranya merupakan abdi dalem Keraton Jogja.
"Sebetulnya itu makam sudah lama, pada waktu itu digunakan Taman Sari itu masih eksis. Kemudian perkembangan zaman walaupun (Taman Sari) sudah tidak digunakan lagi sebagai pesanggrahan kan masih ada abdi-abdi yang memelihara di Taman Sari. Akhirnya untuk sebagian, sebagai pemakaman abdi dalem," terang Gunawan.
Untuk diketahui, Mbah Parti dan beberapa warga lainnya menghuni kompleks makam tua di dekat Taman Sari Jogja. Beberapa makam itu tampak menyatu dengan rumah warga.
Ada makam yang bersebelahan dengan mesin cuci, parkiran motor, bahkan ada satu makam yang ada di dalam rumah. Masing-masing rumah yang berdiri di kompleks makam ini berukuran sekitar 10 meter persegi. Mayoritas nisan bertuliskan huruf atau aksara Jawa, hanya ada tiga makam yang nisannya berhuruf Latin.
Pada beberapa nisan yang masih bisa terbaca tertera angka 1880 dan 1949. Hampir semua nisan itu berlumut, hanya beberapa makam saja yang terlihat tak berlumut dan beratap.
Beberapa warga langsung mengarahkan detikJateng untuk menemui Parti (63) jika bertanya soal makam tersebut. Menurut warga, Parti adalah salah satu warga yang telah tinggal di permakaman tersebut sejak lama.
"Saya sudah lama tinggal di sini, kalau rumah ini sejak zaman kakek saya sudah ada, Mas. Kakek itu yang jaga (areal pemakaman) tugasnya bersih-bersih akhirnya disuruh menempati. Dulu belum ada rumah di sini, kakek saya yang pertama," ucap Parti saat ditemui di Kompleks Taman Sari, Patehan, Kraton, Jogja, Rabu (16/11).
(ams/sip)