Polisi Bantah Ada Transaksional soal Patwal Kawal Bus Wisata di Jogja

Polisi Bantah Ada Transaksional soal Patwal Kawal Bus Wisata di Jogja

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 14 Nov 2022 15:41 WIB
Mobil patwal Polresta Jogja mengawal rombongan bus wisata yang dicegat Elanto, Minggu (13/11/2022).
Mobil patwal Polresta Jogja mengawal rombongan bus wisata yang dicegat Elanto, Minggu (13/11/2022). Foto: dok. Twitter @joeyakarta
Jogja -

Media sosial diramaikan dengan postingan warga mencegat dan memprotes mobil patwal polisi yang mengawal rombongan bus wisata di Jogja. Polisi menepis narasi adanya transaksional dalam pengawalan.

"Transaksional tidak ada, dalam bentuk apa pun. Karena itu masuk gratifikasi," kata Dirlantas Polda DIY Kombes Kombes Alfian Nurrizal saat dimintai konfirmasi detikJateng, soal mobil patwal Polresta Jogja mengawal bus wisata yang dicegat warga, Senin (14/11/2022).

Alfian menyebut pengawalan bus wisata itu masuk dalam diskresi petugas di lapangan. Dijelaskannya, secara umum diskresi itu diatur dalam undang-undang. Pengawalan oleh patwal di jalan raya juga terkait tugas Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan itu diskresi. Diatur dalam UU Kepolisian, Pasal 104 dan Pasal 134 UU 2/2022 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Kegiatan (pengawalan) untuk pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli. Membantu keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas," jelasnya.

Selain itu, jika ada kendaraan patwal polisi yang tengah mengawal rombongan dan tetap melaju ketika traffic light menyala merah, hal itu disebutnya juga sesuai diskresi petugas di lapangan.

ADVERTISEMENT

"Bukan menerobos lampu merah ya, itu diskresi, diperbolehkan diskresi itu. Diskresi itu tindakan yang diambil petugas di lapangan sesuai situasi dan kondisi saat itu, tapi tetap sesuai dengan aturan dan kode etik, petugas dibolehkan diskresi," sebutnya.

Alfian melanjutkan, patwal bisa melakukan diskresi ketika mengawal kendaraan kategori apa pun, seperti damkar, ambulans, mobil yang melakukan pertolongan pertama (P3K), kendaraan kepala atau pejabat negara dan VVIP/VIP, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi.

"Intinya untuk mempermudah. Kalau tidak bantu bus wisata dari luar daerah, (bus) apa paham jalur wisata, jalurnya. Jogja juga destinasi wisata kedua setelah Bali, wisatawan semakin menggeliat di Jogja, beri pengamanan keselamatan di jalan. Kalau tidak diberi pengawalan, kesasar, perjalanan tidak lancar, kasihan," ujarnya terkait patwal polisi mengawal bus wisata di Jogja.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Meski demikian, lanjutnya, ketika masyarakat umum hendak mengajukan pengawalan kepolisian, tetap harus sesuai aturan yang berlaku.

"Semua masyarakat akan diberi bantuan sesuai prosedural, bersurat, ada prosedur, dan dasar hukum (apakah bisa dikawal atau tidak)," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, media sosial diramaikan dengan postingan warga mencegat dan memprotes mobil patwal polisi yang mengawal rombongan bus wisata di Jogja.

Akun Twitter @joeyakarta mengunggah sejumlah foto mobil patwal Polresta Jogja dan bus. Pemilik akun itu yang mencegat patwal tersebut.

Postingan itu mendapat respons dari akun @kapoldaDIY yang dalam profilnya tertulis sebagai Akun Resmi Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta "Manggala Naya Wiwarottama".

"Terimksh sebelumnya. Yg pertama, tupoksi polri menjadi pelayan masyarakat. Jd disini mengawal utk menunjukkan jalan, agar tahu kondisi jln mana saja yg bisa dilalui bus pariwisata utk menuju satu tempat ketempat wisata lainnya. Namun tetap mengikuti trafic kecuali urgent," tulis akun @kapoldaDIY.

Saat dimintai konfirmasi detikJateng, pemilik akun @joeyakarta, Elanto Wijoyono, mengatakan dia sendiri yang mencegat mobil patwal Polresta Jogja yang mengawal rombongan bus wisata tersebut pada Minggu (13/11) sekitar pukul 18.30 WIB.

Disebutnya, ia sengaja mengejar dan menepikan rombongan patwal polisi dan bus wisata tersebut. Ia berniat bertanya ke polisi apa kepentingan dari mengawal rombongan bus wisata.



Hide Ads